Pertamina Khawatirkan Potensi Penyimpangan Penjualan Solar
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan potensi terjadinya penyimpangan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar, yang bisa digunakan oleh mesin-mesin industri.
"Solar memang disinyalir ada potensi penyimpangan, karena solar bisa digunakan oleh mesin-mesin industri. Solar bisa digunakan kapal-kapal di laut yang seharusnya menggunakan BBM non PSO," terang dia di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk realisasi solar sampai 31 Juli 2014 telah mencapai 43.207 kilo liter (kl) per hari. Sementara, kuota yang ditetapkan pemerintah untuk solar Pertamina dalam APBNP 2014 sebesar 41.452 kl per hari.
"Kuota (solar) yang ada dalam APBNP 2014 untuk Pertamina kita bagi harian 41.452 kl per hari. Artinya defisit. Kuota harian yang defisit ini sangat mengkhawatirkan Pertamina," tandasnya.
"Solar memang disinyalir ada potensi penyimpangan, karena solar bisa digunakan oleh mesin-mesin industri. Solar bisa digunakan kapal-kapal di laut yang seharusnya menggunakan BBM non PSO," terang dia di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk realisasi solar sampai 31 Juli 2014 telah mencapai 43.207 kilo liter (kl) per hari. Sementara, kuota yang ditetapkan pemerintah untuk solar Pertamina dalam APBNP 2014 sebesar 41.452 kl per hari.
"Kuota (solar) yang ada dalam APBNP 2014 untuk Pertamina kita bagi harian 41.452 kl per hari. Artinya defisit. Kuota harian yang defisit ini sangat mengkhawatirkan Pertamina," tandasnya.
(gpr)