Pertumbuhan Penjualan Gajah Tunggal Melaju Pesat
A
A
A
JAKARTA - Selama kuartal kedua 2014, penjualan PT Gajah Tunggal Tbk melaju pesat. Total penjualan perusahaan pada semester pertama 2014 mencapai Rp6,56 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,12 miliar. Hasil positif ini dididukung pasar ekspor yang solid.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/8/2014), PT Gajah Tunggal mengatakan, pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7% merupakan hasil dari kenaikan volume penjualan. Permintaan produk-produk perusahaan dari pasar utama di negara maju tetap tangguh. Hal ini terlihat meningkatnya kontribusi pendapatan dari penjualan ekspor perusahaan.
Sebaliknya, pasar dalam negeri menunjukkan hasil kurang baik. Meskipun penjualan perusahaan di segmen OE tetap solid, pasar ban pengganti dalam negeri mendapat tantangan berat dari ketatnya persaingan di pasar ban radial mobil penumpang, dan lemahnya permintaan ban dari sektor pertambangan dan komoditas terkait.
Walau pada awal kuartal pertama 2014 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) sempat menguat, namun pada kuartal kedua kembali melemah sehingga mengakibatkan penurunan sebesar 21% untuk nilai tukar rata-rata pada semester pertama 2014, dibandingkan tahun lalu.
Atas ketidaksesuaian antara biaya dan pendapatan perusahaan dalam mata uang asing, melemahnya rupiah memberikan dampak negatif terhadap margin profitabilitas perusahaan.
Margin laba kotor mengalami penurunan dari 20,9% pada semester pertama 2013, menjadi 16,7% pada semester pertama 2014.
Meskipun beban operasional pada semester pertama 2014 tetap berada di level yang lebih tinggi dibandingkan semester pertama tahun lalu, tetapi persentase biaya operasional terhadap pendapatan perusahaan tidak ada penambahan peningkatan selama kuartal kedua 2014.
Perusahaan menghasilkan EBITDA sebesar Rp799 miliar dan laba bersih Rp228 miliar pada semester pertama tahun ini, dibandingkan Rp1,114 miliar dan Rp460 miliar pada semester pertama tahun sebelumnya secara berturut-turut.
Sebagai informasi, Gajah Tunggal meraih penghargaan sebagai "Indonesia's Top 100 Most Value Brands 2014" untuk katageori Autopart dan Equipment dengan kekuatan merek AA- dari majalah SWA, bekerja sama dengan konsultan brand internasional, Brand Finance.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/8/2014), PT Gajah Tunggal mengatakan, pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7% merupakan hasil dari kenaikan volume penjualan. Permintaan produk-produk perusahaan dari pasar utama di negara maju tetap tangguh. Hal ini terlihat meningkatnya kontribusi pendapatan dari penjualan ekspor perusahaan.
Sebaliknya, pasar dalam negeri menunjukkan hasil kurang baik. Meskipun penjualan perusahaan di segmen OE tetap solid, pasar ban pengganti dalam negeri mendapat tantangan berat dari ketatnya persaingan di pasar ban radial mobil penumpang, dan lemahnya permintaan ban dari sektor pertambangan dan komoditas terkait.
Walau pada awal kuartal pertama 2014 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) sempat menguat, namun pada kuartal kedua kembali melemah sehingga mengakibatkan penurunan sebesar 21% untuk nilai tukar rata-rata pada semester pertama 2014, dibandingkan tahun lalu.
Atas ketidaksesuaian antara biaya dan pendapatan perusahaan dalam mata uang asing, melemahnya rupiah memberikan dampak negatif terhadap margin profitabilitas perusahaan.
Margin laba kotor mengalami penurunan dari 20,9% pada semester pertama 2013, menjadi 16,7% pada semester pertama 2014.
Meskipun beban operasional pada semester pertama 2014 tetap berada di level yang lebih tinggi dibandingkan semester pertama tahun lalu, tetapi persentase biaya operasional terhadap pendapatan perusahaan tidak ada penambahan peningkatan selama kuartal kedua 2014.
Perusahaan menghasilkan EBITDA sebesar Rp799 miliar dan laba bersih Rp228 miliar pada semester pertama tahun ini, dibandingkan Rp1,114 miliar dan Rp460 miliar pada semester pertama tahun sebelumnya secara berturut-turut.
Sebagai informasi, Gajah Tunggal meraih penghargaan sebagai "Indonesia's Top 100 Most Value Brands 2014" untuk katageori Autopart dan Equipment dengan kekuatan merek AA- dari majalah SWA, bekerja sama dengan konsultan brand internasional, Brand Finance.
(dmd)