FSRU Lampung Milik PGN Siap Operasi Kuartal III

Minggu, 31 Agustus 2014 - 12:10 WIB
FSRU Lampung Milik PGN Siap Operasi Kuartal III
FSRU Lampung Milik PGN Siap Operasi Kuartal III
A A A
JAKARTA - Dalam rangka pengembangan infrastruktur jaringan gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau biasa disebut PGN, terus melakukan berbagai upaya di antaranya menyelesaikan pembangunan terminal LNG FSRU Lampung yang dioperasikan anak usaha PT PGN LNG Indonesia.

FSRU ini merupakan FSRU kedua PGN setelah FSRU Jawa Barat (Jabar) yang dioperasikan PT Nusantara Regas, di mana PGN memiliki saham 40%.

Corporate Secretary PGN Heri Yusup mengungkapkan, pembangunan FSRU Lampung oleh PGN merupakan bagian integral dari Proyek Gas Bumi Terintegrasi Indonesia.

Berbeda dengan FSRU sebelumnya, FSRU Lampung merupakan terobosan karena diintegrasikan dengan jaringan pipa transmisi dan distribusi di Sumatera dan Jawa. Sehingga dapat dipergunakan secara luas oleh semua segmen pelanggan di berbagai daerah.

"FSRU Lampung dan berbagai fasilitas pendukungnya itu beroperasi di kuartal III/2014 dan menjadi energi baik bagi masyarakat dan pelaku usaha di daerah Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan daerah lainnya," tuturnya, akhir pekan ini.

Hingga akhir Juli 2014, PGN juga telah menyelesaikan pembangunan jaringan distribusi Lampung sepanjang 90 kilometer dari total 100 kilometer yang direncanakan.

Selain itu, upaya PGN dalam percepatan pengembangan infrastruktur gas di Indonesia adalah dengan pembangunan pipa terintegrasi gas bumi Jawa Tengah yang terdiri dari pipa transmisi Kalimantan-Jawa I (Kalija I) dan pipa distribusi Jawa Tengah (Kendal - Semarang-Kudus-Pati-Ungaran-Solo Raya).

Ruas transmisi Kalija I ditargetkan selesai pada kuartal III/2015 dan digunakan untuk mengalirkan gas bumi dari Lapangan Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok yang akan digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan listrik di Jawa-Bali.

Selain itu, pihaknya akan terus menjadi yang terdepan dalam percepatan konversi BBM ke BBG, baik di sektor industri, UKM, transportasi dan rumah tangga.

Menurutnya, konversi BBM ke gas bumi mendesak untuk dilakukan karena ketergantungan pada minyak bumi yang mahal dan impor akan membuat rapuh ketahanan energi kita.

"Langkah nyata PGN yang serius dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi akan berdampak besar terhadap percepatan pemanfaatan gas bumi dan konversi BBM ke gas bumi sebagaimana visi pemerintah," kata dia.

Sementara, pada 16 Mei 2014, PGN menerbitkan obligasi internasional senilai USD1,35 miliar dengan kupon 5,125% dan tenor 10 tahun.

Dia menjelaskan, dana hasil penerbitan obligasi ini digunakan untuk menambah modal kerja dan melaksanakan rencana-rencana perseroan sejalan dengan strategi bisnis yang telah disusun oleh perseroan dalam rangka pengembangan infrastruktur gas bumi nasional.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7710 seconds (0.1#10.140)