BPS Laporkan Inflasi Agustus 0,47%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi negara Indonesia pada Agustus 2014 mencapai angka 0,47%. Angka ini terjadi karena ada beberapa faktor yang memengaruhi nilai inflasi tersebut.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, untuk inflasi tahun kalender sebesar 3,42%. Kemudian 3,99% dari tahun ke tahun. Dan untuk inflasi komponen inti Agustus sebesar 0,46% serta inflasi inti tahun ke tahun mencapai 4,47%.
"Inflasi pada Agustus 2014 sejak 2005 hanya kalah dengan 2006. Masih lebih rendah dari Agustus-Agustus tahun sebelumnya," ungkapnya di kantor BPS di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Suryamin menjelaskan bahwa ada 66 kota IHK mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,98%.
"Sedangkan untuk inflasi terendah terjadi di Banjarmasin sebesar 0,02%, sedangkan deflasi tertinggi di Ternate -1,02%," ungkapnya.
Dia mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi dibidang pendidikan sebanyak 1,58%. Ini dikarenakan berlangsungnya tahun ajaran baru. Kedua adalah perumahan air listrik dan gas sebesar 0,73%, karena kenaikan tarif dasar listrik.
"Dengan adanya penurunan inflasi ini menunjukkan bahwa penekanan inflasi di daerah-daerah cukup baik. Dan saya berharap semoga pemerintah dapat melanjutkan ini," pungkasnya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, untuk inflasi tahun kalender sebesar 3,42%. Kemudian 3,99% dari tahun ke tahun. Dan untuk inflasi komponen inti Agustus sebesar 0,46% serta inflasi inti tahun ke tahun mencapai 4,47%.
"Inflasi pada Agustus 2014 sejak 2005 hanya kalah dengan 2006. Masih lebih rendah dari Agustus-Agustus tahun sebelumnya," ungkapnya di kantor BPS di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Suryamin menjelaskan bahwa ada 66 kota IHK mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,98%.
"Sedangkan untuk inflasi terendah terjadi di Banjarmasin sebesar 0,02%, sedangkan deflasi tertinggi di Ternate -1,02%," ungkapnya.
Dia mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi dibidang pendidikan sebanyak 1,58%. Ini dikarenakan berlangsungnya tahun ajaran baru. Kedua adalah perumahan air listrik dan gas sebesar 0,73%, karena kenaikan tarif dasar listrik.
"Dengan adanya penurunan inflasi ini menunjukkan bahwa penekanan inflasi di daerah-daerah cukup baik. Dan saya berharap semoga pemerintah dapat melanjutkan ini," pungkasnya.
(izz)