Batu Bara Kaltim Tetap Optimis Meski Harga Anjlok

Senin, 01 September 2014 - 16:37 WIB
Batu Bara Kaltim Tetap...
Batu Bara Kaltim Tetap Optimis Meski Harga Anjlok
A A A
SAMARINDA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) Ameriza M Moesa menyebut pada 2014 ini harga batu bara dunia terus mengalami penurunan.

Harga batu bara sempat mengalami masa keemasan pada Februari 2011 silam yang kala itu menembus USD127,05 per metrik ton. Sementara, pada Agustus 2014 lalu harga batu bara terus menurun hingga USD70,29 per metrik ton.

“Bisa dibayangkan sendiri bagaimana perbandingan harganya yang selisihnya sekitar USD50 per metrik ton. Ini kita pantau berdasarkan HBA (Harga Batubara Acuan). Belum harga riil di lapangan,” kata Ameriza kepada wartawan, Senin (1/9/2014).

Lesunya harga batu bara ini disebabkan permintaan batu bara yang terus menurun. Seperti China yang menjadi importir batu bara dari Indonesia, utamanya Kaltim, mulai mengurangi pasokannya. Negeri Tirai Bambu itu membuat kebijakan untuk memanfaatkan cadangan batu baranya sendiri.

Tahun ini pertambangan batu bara Kaltim tertolong oleh meningkatnya permintaan batu bara dari India.

“Di India, tahun depan diyakini permintaannya akan meningkat karena Perdana Menterinya yang baru tengah semangat membangun kecukupan energi negerinya dengan batu bara. Begitu juga dengan Bangladesh, dan Malaysia yang terus mengembangkan energi listrik batu bara. Vietnam yang selama ini jadi eksportir, dua tahun lagi kita prediksi akan mengimpor batu bara kita,” paparnya.

Meski mengakui industri batu bara Kaltim sulit pulih, namun Ameriza meyakini sektor batu bara Kaltim tetap bertahan di masa datang karena kebutuhan energi dunia terus meningkat.

“Karena batu bara ini energi, jadi secara bisnis pasti akan terus ada permintaan. Pasar selain China ini yang akan menopang. Saya lihat, tahun depan kemungkinan ada perbaikan seiring meningkatnya permintaan dari negara lain. Tapi itu tergantung permintaan,” katanya.

BI Perwakilan Kaltim merilis angka pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II yang mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltim hingga triwulan kedua melambat 1,89%. Pertumbuhan ini menurun dibandingkan triwulan pertama yang mencapai 2,1%. Penyebabnya yakni ekspor batu bara yang mulai lesu.

"Lokomotif ekonomi utama Kaltim ini sektor batu bara, sekarang ekspor sedang lesu," katanya.

Lesunya bisnis batu bara, kata Ameriza, berimplikasi pada industri pengolahan. Kondisi ini menurut dia masih akan berlanjut hingga triwulan ketiga. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga nanti berkisar antara 1,6%-2,1%. "Itu capaian pesimis dan capaian optimisnya, tapi bisa juga melebihi itu," katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0726 seconds (0.1#10.140)