YLKI Desak Pemerintah Waspadai Peralihan ke Elpiji 3 Kg
A
A
A
JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendesak pemerintah untuk mewaspadai peralihan konsumen dari elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg.
"Kalau alasan finansial, hak normatif itu saya kira sudah di fix kan Pertamina. Cuma yang saya khawatirkan semakin tingginya disparitas harga. Akan semakin banyak konsumen 12 kg yang dimakan 3 kg," ujarnya kepada Sindonews, Kamis (11/9/2014).
Menurutnya, disparitas harga yang cukup besar tersebut juga akan memunculkan polemik semakin langkanya elpiji subsidi ukuran 3 kg.
"Apalagi konsumen gas 12 kg, dia merasa berat, dia akan pindah ke 3 kg. Itu harusnya dijaga pemerintah. Karena ada satu barang dengan harga berbeda. Itu enggak benar," pungkas Tulus.
Seperti diketahui, PT Pertamina kemarin resmi menaikkan harga elpiji 12 kg menjadi Rp114.000 per tabung, atau naik Rp1.500 per kg. Kenaikan ini dilakukan atas dasar persetujuan pemerintah.
"Kalau alasan finansial, hak normatif itu saya kira sudah di fix kan Pertamina. Cuma yang saya khawatirkan semakin tingginya disparitas harga. Akan semakin banyak konsumen 12 kg yang dimakan 3 kg," ujarnya kepada Sindonews, Kamis (11/9/2014).
Menurutnya, disparitas harga yang cukup besar tersebut juga akan memunculkan polemik semakin langkanya elpiji subsidi ukuran 3 kg.
"Apalagi konsumen gas 12 kg, dia merasa berat, dia akan pindah ke 3 kg. Itu harusnya dijaga pemerintah. Karena ada satu barang dengan harga berbeda. Itu enggak benar," pungkas Tulus.
Seperti diketahui, PT Pertamina kemarin resmi menaikkan harga elpiji 12 kg menjadi Rp114.000 per tabung, atau naik Rp1.500 per kg. Kenaikan ini dilakukan atas dasar persetujuan pemerintah.
(izz)