Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Tidak Masuk Akal
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) Y Paonganan menilai pembangunan Pelabuhan Cilamaya sebagai proyek tidak masuk akal.
Menurutnya, dalam mencetuskan membangun proyek di bidang maritim pemerintah terkadang tidak masuk logika.
Contohnya, untuk proyek Pelabuhan Cilamaya. Pelabuhan itu adalah pantai utara, awalnya dibangun hanya untuk mengurai kapal di Tanjung Priok yang sudah overload.
"Kenapa tidak dibangun di tempat lain yang lebih spesifik? Misalnya, untuk kendaraan bermotor di Serang (Pelabuhan Bojonegara), dulu kan memakan dana Rp6 triliun, itu kenapa berhenti?" ujar Paonganan kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (13/9/2014)
"Seharusnya itu saja diteruskan, kan bisa juga. Daripada harus membangun Cilamaya yang dari nol," tandasnya.
(Baca: Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Bergeser)
Menurutnya, dalam mencetuskan membangun proyek di bidang maritim pemerintah terkadang tidak masuk logika.
Contohnya, untuk proyek Pelabuhan Cilamaya. Pelabuhan itu adalah pantai utara, awalnya dibangun hanya untuk mengurai kapal di Tanjung Priok yang sudah overload.
"Kenapa tidak dibangun di tempat lain yang lebih spesifik? Misalnya, untuk kendaraan bermotor di Serang (Pelabuhan Bojonegara), dulu kan memakan dana Rp6 triliun, itu kenapa berhenti?" ujar Paonganan kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (13/9/2014)
"Seharusnya itu saja diteruskan, kan bisa juga. Daripada harus membangun Cilamaya yang dari nol," tandasnya.
(Baca: Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Bergeser)
(dmd)