Kenaikan IHSG Diproyeksi Masih Terbuka
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana pekan ini diprediksi masih akan bergerak variatif, dengan peluang terbuka untuk melanjutkan kenaikan akhir pekan sebelumnya.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengungkapkan, jika IHSG diperdagangan diatas EMA 200 hari. Indeks bergerak variatif menguat (mixed to up) dan ditutup menguat 0,21% di level 5.143. Indikator stochastic harian berpotensi membentuk goldencross mengindikasikan kenaikan masih terbuka.
"Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas," kata dia, Senin (15/9/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.128 dan resistance 5.157. Sementara sentimen dari global kurang menguntungkan.
Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada akhir pekan lalu, seiring kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Pelemahan dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,36% dan indeks S&P500 sebesar 0,60%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham pagi ini juga dipengaruhi oleh data ekonomi Tiongkok yang mengecewakan. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,60%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,73% ke level USD92,27 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,18% ke posisi USD1.234,80 per ons.
Dari dalam negeri, pasar masih dipengaruhi oleh sentimen politik nasional yang kian memanas jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengungkapkan, jika IHSG diperdagangan diatas EMA 200 hari. Indeks bergerak variatif menguat (mixed to up) dan ditutup menguat 0,21% di level 5.143. Indikator stochastic harian berpotensi membentuk goldencross mengindikasikan kenaikan masih terbuka.
"Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas," kata dia, Senin (15/9/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.128 dan resistance 5.157. Sementara sentimen dari global kurang menguntungkan.
Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada akhir pekan lalu, seiring kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Pelemahan dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,36% dan indeks S&P500 sebesar 0,60%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham pagi ini juga dipengaruhi oleh data ekonomi Tiongkok yang mengecewakan. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,60%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,73% ke level USD92,27 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,18% ke posisi USD1.234,80 per ons.
Dari dalam negeri, pasar masih dipengaruhi oleh sentimen politik nasional yang kian memanas jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
(rna)