Kemenhub era Jokowi Harus Kembangkan Transportasi Massal
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Transportasi Darmaningtyas mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada kabinet Joko Widodo (Jokowi) mengembangkan transportasi massal.
Dia menilai, selama ini perhatian pemerintah terhadap transportasi massal masih belum memadai.
"Sama seperti sebelumnya, tapi paling penting profesionalitas harus jelas. Infrastruktur transportasi umum massal harus digalakkan supaya transportasi hemat energi," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Menurut Darmaningtyas, langkah ini harus diambil mengingat cadangan BBM Indonesia menipis dan orang-orang boros atas kendaraan pribadinya. Jika pemborosan itu terjadi, maka akan berimbas pada pemakaian BBM yang tidak terkendali.
"Mobil dan motor milik pribadi itu boros energi. Jangan salah. Maka dari itu saya tekankan ke transportasi massal," tegasnya.
Salah satu solusi yang tepat adalah percepatan pembangunan infrastruktur transportasi massal untuk daerah-daerah terpencil dan antar pulau.
"Misalnya, kapal laut. Itu untuk menjangkau antar pulau, muatannya banyak, jadi lebih bisa mengangkut orang banyak. Jangan terus-terusan orang itu menggunakan kendaraan pribadi," tandasnya.
(Baca: Jokowi Putuskan Ada 34 Kementerian).
Dia menilai, selama ini perhatian pemerintah terhadap transportasi massal masih belum memadai.
"Sama seperti sebelumnya, tapi paling penting profesionalitas harus jelas. Infrastruktur transportasi umum massal harus digalakkan supaya transportasi hemat energi," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Menurut Darmaningtyas, langkah ini harus diambil mengingat cadangan BBM Indonesia menipis dan orang-orang boros atas kendaraan pribadinya. Jika pemborosan itu terjadi, maka akan berimbas pada pemakaian BBM yang tidak terkendali.
"Mobil dan motor milik pribadi itu boros energi. Jangan salah. Maka dari itu saya tekankan ke transportasi massal," tegasnya.
Salah satu solusi yang tepat adalah percepatan pembangunan infrastruktur transportasi massal untuk daerah-daerah terpencil dan antar pulau.
"Misalnya, kapal laut. Itu untuk menjangkau antar pulau, muatannya banyak, jadi lebih bisa mengangkut orang banyak. Jangan terus-terusan orang itu menggunakan kendaraan pribadi," tandasnya.
(Baca: Jokowi Putuskan Ada 34 Kementerian).
(izz)