Investor Bingung dengan Sikap The Fed
A
A
A
JAKARTA - Investor global hingga kini masih bingung atas keputusan Bank Sentaral AS (The Fed) yang akan menaikkan nilai suku bunga lebih tinggi.
Gubernur The Fed, Jannet Yellen masih belum bisa memastikan kapan akan menaikkan suku bunga. Pasalnya, sampai detik ini belum ada tanda-tanda soal itu.
Kepala riset Citibank Ferry Wong melihat bahwa investor dunia saat ini masih mengalami kebingunan soal pernyataan Jannet.
"Dia (Jannet) bilang akan berada di posisi 1,375 akhir 2015. Tapi belum tentu, tergantung ekonomi pemerintah. Jadi impact ke capital market, untuk relatifnya tidak signifikan," katanya dalam acara Investor Summit 2014 di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Dia mengakui, bahwa untuk ketidakpastian naik atau tidak suku bunga tersebut, dinilai masih mengambang di kalangan market.
Bahkan, Jannet semalam melontarkan akan menaikkan The Fed rate pada akhir 2015 sebesar 1,375 dari 0,25% masih dinilai baik bagi capital market.
"Kalau pertama naik 25 bps, ke capital market masih oke. Kalau emerging market akan ada yang keluar. Tapi sudah expect, jadi impact enggak negatif," terangnya.
Ferry mengungkapkan, China berjalan pelan ke arah 7%. Karena itu, stimulus yang terjadi di China akan membantu emerging market dan ekonomi dunia.
"Meskipun ada stimulus, sekarang pun untuk membantu ekonomi dunia belum tercukupi. Tapi untuk bantu China bisa. Karena ke Indonesia, China kan partner kita. Tapi Indonesia lebih ke impor, jadi enggak akan memengaruhi," pungkas dia.
Gubernur The Fed, Jannet Yellen masih belum bisa memastikan kapan akan menaikkan suku bunga. Pasalnya, sampai detik ini belum ada tanda-tanda soal itu.
Kepala riset Citibank Ferry Wong melihat bahwa investor dunia saat ini masih mengalami kebingunan soal pernyataan Jannet.
"Dia (Jannet) bilang akan berada di posisi 1,375 akhir 2015. Tapi belum tentu, tergantung ekonomi pemerintah. Jadi impact ke capital market, untuk relatifnya tidak signifikan," katanya dalam acara Investor Summit 2014 di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Dia mengakui, bahwa untuk ketidakpastian naik atau tidak suku bunga tersebut, dinilai masih mengambang di kalangan market.
Bahkan, Jannet semalam melontarkan akan menaikkan The Fed rate pada akhir 2015 sebesar 1,375 dari 0,25% masih dinilai baik bagi capital market.
"Kalau pertama naik 25 bps, ke capital market masih oke. Kalau emerging market akan ada yang keluar. Tapi sudah expect, jadi impact enggak negatif," terangnya.
Ferry mengungkapkan, China berjalan pelan ke arah 7%. Karena itu, stimulus yang terjadi di China akan membantu emerging market dan ekonomi dunia.
"Meskipun ada stimulus, sekarang pun untuk membantu ekonomi dunia belum tercukupi. Tapi untuk bantu China bisa. Karena ke Indonesia, China kan partner kita. Tapi Indonesia lebih ke impor, jadi enggak akan memengaruhi," pungkas dia.
(izz)