Penjelasan ADHI Soal Susutnya Laba Bersih Semester I
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyatakan, meningkatnya beban pokok pendapatan dan penurunan pendapatan usaha menyebabkan merosotnya laba bersih perseroan pada semester I/2014.
Direktur ADHI Supardi menjelaskan, beban pokok pendapatan dan penurunan pendapatan usaha selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp42 miliar. Sedangkan pendapatan ventura bersama konstruksi berada di angka Rp43 miliar dan kenaikan beban usaha perseroan mencapai Rp28 miliar.
"Meningkatnya beban usaha terkait beban pegawai akibat adanya penyesuaian pendapatan pegawai kurang lebih 36%, hal ini untuk menyesuaikan kondisi pasar, khususnya untuk industri sejenis," kata Supardi dalam rilisnya di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, terkait dengan beban umum sebagai akibat adanya inflasi, sehingga terdapat kenaikan beban umum lainnya, diantaranya telekomunikasi dan transportasi untuk keperluas dinas. Selain itu, biaya konsultasi dalam rangka pengembangan usaha.
"Strategi perseroan untuk mengembalikan outlook menjadi stabil, yaitu dengan agresif dalam proses pelelangan dan tender proyek baru," lanjutnya.
Selain itu, menurut Supardi, ke depan perseroan akan memperhatikan struktur biaya untuk mengefisiensi dengan pola engineering analysis. ADHI juga akan melakukan konsolidasi proyek EPC dengan peningkatan kapabilitas dan menyelesaikan proyek on going.
Untuk diketahui, hingga akhir Juni 2014, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp59,91 miliar atau merosot 12,46% dibandingkan semester I/2013 sebesar Rp68,44 miliar. Sedangkan pendapatan juga turun, dari Rp3,33 triliun di semester I/2013 menjadi Rp3,19 triliun pada semester I/2014.
Direktur ADHI Supardi menjelaskan, beban pokok pendapatan dan penurunan pendapatan usaha selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp42 miliar. Sedangkan pendapatan ventura bersama konstruksi berada di angka Rp43 miliar dan kenaikan beban usaha perseroan mencapai Rp28 miliar.
"Meningkatnya beban usaha terkait beban pegawai akibat adanya penyesuaian pendapatan pegawai kurang lebih 36%, hal ini untuk menyesuaikan kondisi pasar, khususnya untuk industri sejenis," kata Supardi dalam rilisnya di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, terkait dengan beban umum sebagai akibat adanya inflasi, sehingga terdapat kenaikan beban umum lainnya, diantaranya telekomunikasi dan transportasi untuk keperluas dinas. Selain itu, biaya konsultasi dalam rangka pengembangan usaha.
"Strategi perseroan untuk mengembalikan outlook menjadi stabil, yaitu dengan agresif dalam proses pelelangan dan tender proyek baru," lanjutnya.
Selain itu, menurut Supardi, ke depan perseroan akan memperhatikan struktur biaya untuk mengefisiensi dengan pola engineering analysis. ADHI juga akan melakukan konsolidasi proyek EPC dengan peningkatan kapabilitas dan menyelesaikan proyek on going.
Untuk diketahui, hingga akhir Juni 2014, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp59,91 miliar atau merosot 12,46% dibandingkan semester I/2013 sebesar Rp68,44 miliar. Sedangkan pendapatan juga turun, dari Rp3,33 triliun di semester I/2013 menjadi Rp3,19 triliun pada semester I/2014.
(rna)