BI Yakin Inflasi September Akan Terkontrol
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa inflasi yang akan terjadi pada September masih akan cukup terkontrol.
Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengakui, memang ada beberapa faktor yang memengaruhi angka inflasi september. Salah satunya kenaikan elpiji 12 kg.
BI berharap, inflasi yang terjadi September akan lebih rendah dari Agustus. Mereka optimis karena ada beberapa hal penyebab inflasi, namun hanya berefek sedikit.
"Kalau menurut BI, indikasinya seperti itu, September cukup terkontrol. Mudah-mudahan bisa lebih rendah dari Agustus. Kita belum bicara tentang kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi," ujarnya di DPR Jakarta, Senin (22/9/2014) malam.
BI, kata dia, belum bisa berbicara banyak mengenai imbas kenaikan BBM terhadap inflasi. Karena belum diketahui kapan BBM subsidi akan dinaikkan.
Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika kenaikan BBM akan memengaruhi inflasi.
"Kita semua bicara RAPBN, semua baseline. Kita belum bicara tentang pengurangan subsidi BBM. Setiap Rp1.000 itu inflasinya 1,1%-1,2%, jadi kalau naik Rp2.000 itu 2,2%-2,4%. Kalau Rp3.000 inflasinya 3,3%-3,5%," pungkasnya.
Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengakui, memang ada beberapa faktor yang memengaruhi angka inflasi september. Salah satunya kenaikan elpiji 12 kg.
BI berharap, inflasi yang terjadi September akan lebih rendah dari Agustus. Mereka optimis karena ada beberapa hal penyebab inflasi, namun hanya berefek sedikit.
"Kalau menurut BI, indikasinya seperti itu, September cukup terkontrol. Mudah-mudahan bisa lebih rendah dari Agustus. Kita belum bicara tentang kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi," ujarnya di DPR Jakarta, Senin (22/9/2014) malam.
BI, kata dia, belum bisa berbicara banyak mengenai imbas kenaikan BBM terhadap inflasi. Karena belum diketahui kapan BBM subsidi akan dinaikkan.
Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika kenaikan BBM akan memengaruhi inflasi.
"Kita semua bicara RAPBN, semua baseline. Kita belum bicara tentang pengurangan subsidi BBM. Setiap Rp1.000 itu inflasinya 1,1%-1,2%, jadi kalau naik Rp2.000 itu 2,2%-2,4%. Kalau Rp3.000 inflasinya 3,3%-3,5%," pungkasnya.
(izz)