Jokowi Diusulkan Bikin Buku Neraca Kekayaan Negara
Jokowi Diusulkan Bikin Buku Neraca Kekayaan Negara
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengusulkan, agar pemerintahan baru di Kabinet Joko Widodo (Jokowi) membuat buku mengenai neraca kekayaan negara.
Sebab, kata dia, kekayaan negara sangat banyak dan variatif. "Saya bayangkan negara ini betul-betul miliki BMN (Barang Milik Negara) yang bervariasi," kata dia saat memberikan penghargaan kepada Kementerian/Lembaga (K/L) terkait pengelolaan BMN di Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Menuruntya, BMN tersebut mulai dari helikopter atau mobil kapal perang, dan beberapa gedung.
"Ini aktivitas luar biasa, karena coverage-nya menjadi jauh lebih besar. Dalam pemerintahan ke depan bisa jadi sebuah buku neraca kekayaan negara," ujarnya.
Menurutnya, buku tersebut nantinya tidak hanya mencakup barang-barang milik negara saja. Namun, juga melingkupi sumber daya alam yang ada di Indonesia.
"Tidak hanya mencakup barang-barang, tapi juga buku aset kekayaan alam yang dimiliki negara. Itu bukunya akan besar sekali nilai asetnya. Dengan begitu, Dirjen kekayaan utang tidak akan terlalu sulit karena leverage-nya besar," pungkas dia.
Sebab, kata dia, kekayaan negara sangat banyak dan variatif. "Saya bayangkan negara ini betul-betul miliki BMN (Barang Milik Negara) yang bervariasi," kata dia saat memberikan penghargaan kepada Kementerian/Lembaga (K/L) terkait pengelolaan BMN di Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Menuruntya, BMN tersebut mulai dari helikopter atau mobil kapal perang, dan beberapa gedung.
"Ini aktivitas luar biasa, karena coverage-nya menjadi jauh lebih besar. Dalam pemerintahan ke depan bisa jadi sebuah buku neraca kekayaan negara," ujarnya.
Menurutnya, buku tersebut nantinya tidak hanya mencakup barang-barang milik negara saja. Namun, juga melingkupi sumber daya alam yang ada di Indonesia.
"Tidak hanya mencakup barang-barang, tapi juga buku aset kekayaan alam yang dimiliki negara. Itu bukunya akan besar sekali nilai asetnya. Dengan begitu, Dirjen kekayaan utang tidak akan terlalu sulit karena leverage-nya besar," pungkas dia.
(izz)
Explore More