BW Plantation Incar Rp11,11 Triliun dari Rights Issue
A
A
A
JAKARTA - PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 27,02 miliar lembar saham, dengan dana yang diincar sebanyak-banyaknya Rp11,11 triliun.
Dalam prospektus yang diterbitkan, Rabu (24/9/2014) dijelaskan bahwa jumlah saham yang akan tawarkan dalam PUT I tersebut sekitar 85,71% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I, dengan nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan Rp390-411 per lembar. Adapun rasio konversi satu saham lama berhak atas enam HMETD.
Pembeli siaga saham tersebut adalah PT Rajawali Capital International, BNI Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Valbury Asia Securities. Selanjutnya, para pembeli siaga akan menawarkan dan menjual sisa saham itu kepada PT BSR Indonesia, investor domestik maupun asing melalu suatu penawaran terbatas.
Aksi korporasi ini akan dimintai restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang akan digelar pada 10 November. Selanjutnya, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 17 November, di pasar tunai pada 20 November.
Sedangkan mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 18 November dan di pasar tunai pada 21 November. Sementara tanggal pencatatan pada 20 November, distribusi pada 21 November dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2014.
Adapun dana hasil rights issue, sedianya akan digunakan untuk akuisisi Grup Green Eagle sebesar Rp10,53 triliun dan sisanya untuk modal kerja perusahaan.
Terkait rencana akuisisi, perseroan bersama dengan Green Eagle Palm Ltd, yang merupakan perusahaan afiliasi PT Rajawali Corpora menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) pada 22 September 2014 untuk mengakuisisi 100% saham di perusahaan Green Eagle Holding Pte Ltd (GEH).
Penyelesaian transaksi ini tergantung penyelesaian dari prasyarat dalam perjanjian. GEH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit, perkebunan.
Dalam prospektus yang diterbitkan, Rabu (24/9/2014) dijelaskan bahwa jumlah saham yang akan tawarkan dalam PUT I tersebut sekitar 85,71% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I, dengan nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan Rp390-411 per lembar. Adapun rasio konversi satu saham lama berhak atas enam HMETD.
Pembeli siaga saham tersebut adalah PT Rajawali Capital International, BNI Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Valbury Asia Securities. Selanjutnya, para pembeli siaga akan menawarkan dan menjual sisa saham itu kepada PT BSR Indonesia, investor domestik maupun asing melalu suatu penawaran terbatas.
Aksi korporasi ini akan dimintai restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang akan digelar pada 10 November. Selanjutnya, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 17 November, di pasar tunai pada 20 November.
Sedangkan mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 18 November dan di pasar tunai pada 21 November. Sementara tanggal pencatatan pada 20 November, distribusi pada 21 November dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2014.
Adapun dana hasil rights issue, sedianya akan digunakan untuk akuisisi Grup Green Eagle sebesar Rp10,53 triliun dan sisanya untuk modal kerja perusahaan.
Terkait rencana akuisisi, perseroan bersama dengan Green Eagle Palm Ltd, yang merupakan perusahaan afiliasi PT Rajawali Corpora menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) pada 22 September 2014 untuk mengakuisisi 100% saham di perusahaan Green Eagle Holding Pte Ltd (GEH).
Penyelesaian transaksi ini tergantung penyelesaian dari prasyarat dalam perjanjian. GEH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit, perkebunan.
(rna)