Mendag Akan Buka Ekspor Minerba
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana kembali membuka ekspor mineral dan batu bara (minerba) untuk memperbaiki neraca perdagangan Agustus yang mengalami defisit.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meyakini bahwa kembali dibukannya ekspor minerba akan mendorong peningkataan ekspor di akhir tahun.
"Ini berkaitan dengan diterbitkannya izin ekspor mineral dan tambang yang menjadi stimulus bagi kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2014," ujarnya di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Menurutnya, ekspor di sektor pertambangan pada Agustus meningkat 9,4%, jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada Agustus 2014 ekspor pertambangan meningkat 9,4% dibanding bulan sebelumnya, menjadi USD1,9 milar," kata dia.
Saat Ini, Kemendag mencatat ekspor migas mencapai USD2,6 milar, serta ekspor non migas mencapai USD11,9 miliar.
Sementara, ekspor sektor pertambagan naik sebesar 9,4%. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan yaitu biji, kerah dan abu.
"Besi dan baja serta tembaga kita juga mengalami kenaikan dengan masing-masing sebesar 2,387%, 152,1%, 69,3% dan 31,5%," tandasnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meyakini bahwa kembali dibukannya ekspor minerba akan mendorong peningkataan ekspor di akhir tahun.
"Ini berkaitan dengan diterbitkannya izin ekspor mineral dan tambang yang menjadi stimulus bagi kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2014," ujarnya di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Menurutnya, ekspor di sektor pertambangan pada Agustus meningkat 9,4%, jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada Agustus 2014 ekspor pertambangan meningkat 9,4% dibanding bulan sebelumnya, menjadi USD1,9 milar," kata dia.
Saat Ini, Kemendag mencatat ekspor migas mencapai USD2,6 milar, serta ekspor non migas mencapai USD11,9 miliar.
Sementara, ekspor sektor pertambagan naik sebesar 9,4%. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan yaitu biji, kerah dan abu.
"Besi dan baja serta tembaga kita juga mengalami kenaikan dengan masing-masing sebesar 2,387%, 152,1%, 69,3% dan 31,5%," tandasnya.
(izz)