BTN Rangkul Telkom Kembangkan Branchless Banking
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk pengembangan branchless banking.
Rencananya untuk mewujudkan target tersebut akan menggunakan penjual pulsa (reseller) Telkom yang mencapai 200 ribu orang.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, komunitas penjualan pulsa saat ini jumlahnya sangat besar sekitar Rp1 triliun per bulan. Hampir seluruh transaksi, umumnya dilakukan secara konvesional dengan cash money.
"Itu jumlah uang luar biasa dan belum tersentuh bank. Para komunitas penjual pulsa umumnya belum berhubungan dengan bank," kata usai penandatanganan MOU bersama Telkom di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Menurutnya, para penjualn pulsa ini masih konvensional dalam melakukan transaksi beli dan jual pulsa kepada pelanggan.
"Ini pasar yang kami garap bersama Telkom. Memberikan fasilitas layanan perbankan kepada para penjual pulsa Telkom," ujarnya.
Naskah MOU ini ditandatangani Maryono dan Direktur Utama Telkom Arief Yahya. Kerja sama BTN dengan Telkom merupakan wujud sinergi antar BUMN.
Kerja sama ini juga membawa misi untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
"Implementasi gerakan ini dicanangkan Bank Indonesia (BI) bersama Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Pemda, Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, serta Perbankan di Indonesia," jelasnya.
Maryono mengatakan, hal tersebut wujud komitmen BTN bersama Telkom bersinergi mendukung GNNT. Kerja sama ini berpotensi lahirnya fitur layanan branchless banking sebagai inovasi produk BTN.
Branchless banking akan memanfaatan jaringan distribusi untuk memberi layanan finansial di luar kantor-kantor cabang bank melalui teknologi dan jaringan alternatif. Tentunya dengan biaya efektif, efisien, dan dalam kondisi yang aman dan nyaman.
"Ini satu produk yang diharapkan dapat menjadi bagian dalam sosialisasi kepada masyarakat untuk mengatasi rendahnya akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan formal," terang dia.
Sementara, Arief menjelaskan, komunitas penjual pulsa Telkom yang mencapai 200.000 bisa menjadi potensi bank BTN untuk mengembangkan jaringannya.
"Kalau untuk membuka ribuan kantor cabang enggak mungkin. Tapi kalau memanfaatkan penjual pulsa maka hal itu jadi mungkin," kata Arief.
Rencananya untuk mewujudkan target tersebut akan menggunakan penjual pulsa (reseller) Telkom yang mencapai 200 ribu orang.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, komunitas penjualan pulsa saat ini jumlahnya sangat besar sekitar Rp1 triliun per bulan. Hampir seluruh transaksi, umumnya dilakukan secara konvesional dengan cash money.
"Itu jumlah uang luar biasa dan belum tersentuh bank. Para komunitas penjual pulsa umumnya belum berhubungan dengan bank," kata usai penandatanganan MOU bersama Telkom di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Menurutnya, para penjualn pulsa ini masih konvensional dalam melakukan transaksi beli dan jual pulsa kepada pelanggan.
"Ini pasar yang kami garap bersama Telkom. Memberikan fasilitas layanan perbankan kepada para penjual pulsa Telkom," ujarnya.
Naskah MOU ini ditandatangani Maryono dan Direktur Utama Telkom Arief Yahya. Kerja sama BTN dengan Telkom merupakan wujud sinergi antar BUMN.
Kerja sama ini juga membawa misi untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
"Implementasi gerakan ini dicanangkan Bank Indonesia (BI) bersama Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Pemda, Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, serta Perbankan di Indonesia," jelasnya.
Maryono mengatakan, hal tersebut wujud komitmen BTN bersama Telkom bersinergi mendukung GNNT. Kerja sama ini berpotensi lahirnya fitur layanan branchless banking sebagai inovasi produk BTN.
Branchless banking akan memanfaatan jaringan distribusi untuk memberi layanan finansial di luar kantor-kantor cabang bank melalui teknologi dan jaringan alternatif. Tentunya dengan biaya efektif, efisien, dan dalam kondisi yang aman dan nyaman.
"Ini satu produk yang diharapkan dapat menjadi bagian dalam sosialisasi kepada masyarakat untuk mengatasi rendahnya akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan formal," terang dia.
Sementara, Arief menjelaskan, komunitas penjual pulsa Telkom yang mencapai 200.000 bisa menjadi potensi bank BTN untuk mengembangkan jaringannya.
"Kalau untuk membuka ribuan kantor cabang enggak mungkin. Tapi kalau memanfaatkan penjual pulsa maka hal itu jadi mungkin," kata Arief.
(izz)