Ini Langkah BEI Hadapi MEA 2015
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mempersiapkan diri demi meningkatkan daya saing di tingkat regional, meliputi seluruh aspek pasar modal, baik dari aspek infrastruktur, pasokan, permintaan dan lainnya menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Adikin Basirun mengatakan, pengembangan lain yang dilakukan oleh BEI dari sisi perdagangan, yakni perubahan satuan perdagangan (lot size) dari 500 lembar per lot menjadi 100 lembar per lot dan fraksi harga untuk perdagangan efek bersifat ekuitas yang diberlakukan pada 6 Januari 2014.
Adanya pengembangan tersebut membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi lebih stabil dan tidak terlalu bergejolak. Secara statistik sepanjang tahun 2014, IHSG tercatat meningkat 18,23% dari 4.274,177 pada akhir tahun 2013 menjadi 5.053,760 pada 8 Agustus 2014.
Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 19,01% dari Rp4.219 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp5.021 triliun pada 8 Agustus 2014.
Dengan semakin stabilnya pergerakan IHSG dan semakin terjangkaunya harga saham perusahaan tercatat diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di BEI, sehingga porsi kepemilikan investor domestik di pasar modal Indonesia dapat terus tumbuh.
Adapun yang telah dilakukan BEI untuk meningkatkan kerja sama antara broker di ASEAN, yakni dengan memanfaatkan ASEAN Exchanges Communication and Marketing Plan (CMP) pada awal tahun 2015 mendatang.
Selain itu, melakukan exchange member capacity building sejak 2013 di Sydney dan mulai tahun ini, BEI akan melakukan brokers networking di Shanghai dan Osaka.
"Kami juga telah melakukan peningkatan mikrostruktur pasar, seperti pada tahun 2013 lalu, pembukaan jam perdagangan dari jam 09.30 menjadi 09.00," terangnya disela-sela Seminar bertajuk "Kesiapan Perusahaan Efek Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Selain itu, pre-closing session pada jam 15.50 -16.00, pembentukan dan alokasi trasnsaksi pada harga penutupan pada jam 16.00-16.05, serta post-close trading session pada jam 16.05-16.15.
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Adikin Basirun mengatakan, pengembangan lain yang dilakukan oleh BEI dari sisi perdagangan, yakni perubahan satuan perdagangan (lot size) dari 500 lembar per lot menjadi 100 lembar per lot dan fraksi harga untuk perdagangan efek bersifat ekuitas yang diberlakukan pada 6 Januari 2014.
Adanya pengembangan tersebut membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi lebih stabil dan tidak terlalu bergejolak. Secara statistik sepanjang tahun 2014, IHSG tercatat meningkat 18,23% dari 4.274,177 pada akhir tahun 2013 menjadi 5.053,760 pada 8 Agustus 2014.
Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 19,01% dari Rp4.219 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp5.021 triliun pada 8 Agustus 2014.
Dengan semakin stabilnya pergerakan IHSG dan semakin terjangkaunya harga saham perusahaan tercatat diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di BEI, sehingga porsi kepemilikan investor domestik di pasar modal Indonesia dapat terus tumbuh.
Adapun yang telah dilakukan BEI untuk meningkatkan kerja sama antara broker di ASEAN, yakni dengan memanfaatkan ASEAN Exchanges Communication and Marketing Plan (CMP) pada awal tahun 2015 mendatang.
Selain itu, melakukan exchange member capacity building sejak 2013 di Sydney dan mulai tahun ini, BEI akan melakukan brokers networking di Shanghai dan Osaka.
"Kami juga telah melakukan peningkatan mikrostruktur pasar, seperti pada tahun 2013 lalu, pembukaan jam perdagangan dari jam 09.30 menjadi 09.00," terangnya disela-sela Seminar bertajuk "Kesiapan Perusahaan Efek Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Selain itu, pre-closing session pada jam 15.50 -16.00, pembentukan dan alokasi trasnsaksi pada harga penutupan pada jam 16.00-16.05, serta post-close trading session pada jam 16.05-16.15.
(rna)