FAO: Budidaya Perikanan di Asia Harus Ditingkatkan 60%

Jum'at, 03 Oktober 2014 - 14:40 WIB
FAO: Budidaya Perikanan di Asia Harus Ditingkatkan 60%
FAO: Budidaya Perikanan di Asia Harus Ditingkatkan 60%
A A A
BANGKOK - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengemukakan produksi perikanan budidaya di Asia harus meningkat lebih dari 60% untuk memenuhi permintaan konsumsi hingga 2030.

Hiroyuki Konuma, asisten direktur jenderal dan perwakilan regional FAO untuk Asia Pasifik mengatakan, jumlah itu hanya untuk memenuhi permintaan di Asia.

Wilayah Asia Pasifik tercatat sudah menyumbang 90% produksi perikanan budidaya global dan 50% dari konsumsi dunia saat ini.

Konuma mencatat persentase masyarakat berpenghasilan menengah di Asia Pasifik akan meningkat tiga kali lipat pada 2020 (dari 2009) dan akan tumbuh enam kali lipat pada 2030.

"Secara eksponensial permintaan konsumsi ikan akan meningkat terutama di China, India dan Indonesia," jelasnya, seperti dilansir dari Scoop, Jumat (3/10/2014).

Berdasarkan tren masa lalu akuakultur di berbagai daerah, Asia diperkirakan akan memberikan kontribusi besar untuk memenuhi permintaan global, salah satunya dengan peningkatkan budidaya ikan secara berkelanjutan.

China dan banyak negara lain meningkatkan investasi mereka dalam budidaya untuk membantu memenuhi permintaan ini.

Pertumbuhan tercepat dalam produksi diperkirakan spesies ikan nila, ikan mas, dan lele - yang semua spesies air tawar di kawasan Asia-Pasifik dengan produksi dalam jumlah cukup besar.

Produksi ikan nila global diperkirakan akan mencapai hampir dua kali lipat dari 4,3 juta ton menjadi 7,3 juta ton per tahun antara 2010 dan 2030.

Budidaya akan memberikan hampir dua pertiga konsumsi ikan pangan global pada 2030, setelah hasil tangkap perikanan liar berkurang.

"Ada kebutuhan yang jelas untuk mengintensifkan budidaya, tetapi harus berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan sosial sehingga dapat diterima," kata Konuma.

"FAO mendukung setiap negara dengan inisiatif sendiri dalam strategi pertumbuhan biru dan rencana kerja," jelasnya, sambil menambahkan bahwa tujuan dari lokakarya ini adalah untuk mengembangkan rencana kerja pada Maret atau April 2015, sebelum konferensi tahunan FAO kedua di Roma, Italia, pada Juni.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5507 seconds (0.1#10.140)