Isi Seminar di Amerika, Ini yang Karen Paparkan
A
A
A
JAKARTA - Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan ternyata batal menjadi salah satu staf pengajar di Harvard University.
Srikandi nomor satu di Pertamina ini hanya akan menjadi pengisi di seminar yang diadakan oleh School of Kennedy, Amerika Serikat. Lantas apa yang akan dipaparkan Karen dalam seminarnya tersebut?
Ditemui di Open Restaurant, Jakarta Selatan, Karen Agustiawan yang mengenakan blouse tosca dan kerudung motif bunga mengatakan, dirinya akan mempresentasikan mengenai potret energi di dunia.
"Topik yang sedang digarap, potret energi dunia, setelah shifting begitu banyak energi di dunia. Momentum yang terjadi di Amerika, karena mereka ini ada 77 LNG di 2025 dan bagaimana dampaknya ke Indonesia," ujarnya, Senin (6/10/2014).
Selain itu, mengenai bagaimana struktur dan perkembangan harga energi di negara lain seperti Kanada dan Australia. Hal ini menurutnya, akan jadi masukan yang baik untuk pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Apa ini akan jadi swim volume, itu semua dipelajari selama di Harvard. Apa yang dikerjakan di Harvard, jadi masukan yang baik di admninstrasi berikutnya di Presiden Jokowi," tandas dia.
Srikandi nomor satu di Pertamina ini hanya akan menjadi pengisi di seminar yang diadakan oleh School of Kennedy, Amerika Serikat. Lantas apa yang akan dipaparkan Karen dalam seminarnya tersebut?
Ditemui di Open Restaurant, Jakarta Selatan, Karen Agustiawan yang mengenakan blouse tosca dan kerudung motif bunga mengatakan, dirinya akan mempresentasikan mengenai potret energi di dunia.
"Topik yang sedang digarap, potret energi dunia, setelah shifting begitu banyak energi di dunia. Momentum yang terjadi di Amerika, karena mereka ini ada 77 LNG di 2025 dan bagaimana dampaknya ke Indonesia," ujarnya, Senin (6/10/2014).
Selain itu, mengenai bagaimana struktur dan perkembangan harga energi di negara lain seperti Kanada dan Australia. Hal ini menurutnya, akan jadi masukan yang baik untuk pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Apa ini akan jadi swim volume, itu semua dipelajari selama di Harvard. Apa yang dikerjakan di Harvard, jadi masukan yang baik di admninstrasi berikutnya di Presiden Jokowi," tandas dia.
(gpr)