Harga WTI Bertahan di Atas USD90/Barel
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas USD90 per barel menjelang data stok yang akan memberikan sinyal kekuatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah naik 0,7% kemarin, terbesar sejak 29 September 2014. Survei Bloomberg sebelum data pemerintah besok menujukkan bahwa persediaan minyak mentah meningkat sebesar 2 juta barel pekan lalu, sementara bensin dan minyak jenis distilasi menyusut.
Harga WTI terkoreksi di bawah USD90 pada perdagangan intraday selama tiga hari terakhir di tengah spekulasi bahwa suplai minyak global melampaui permintaan.
"Peningkatan suplai minyak di seluruh dunia terus membebani sektor energi. Meskipun kecenderungannya harga minyak menuju pelemahan lebih lanjut, itu cukup dramatis untuk mendorong harga minyak melewati kisaran USD88,50," kata Kepala Strategis CMC Markets Michael McCarthy seeprti dilansir dari Bloomberg, Selasa (7/10/2014).
WTI New York Mercantile Exchange untuk pengiriman November berada di USD90,40 per barel pada pukul 12.27 siang waktu Sydney, naik 6 sen dibanding kemarin. Sementara kemarin kontrak naik 60 sen menjadi USD90,34.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sebesar 27% di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 8,2% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman November turun 1% menjadi USD92,78 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD2,40.
Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah naik 0,7% kemarin, terbesar sejak 29 September 2014. Survei Bloomberg sebelum data pemerintah besok menujukkan bahwa persediaan minyak mentah meningkat sebesar 2 juta barel pekan lalu, sementara bensin dan minyak jenis distilasi menyusut.
Harga WTI terkoreksi di bawah USD90 pada perdagangan intraday selama tiga hari terakhir di tengah spekulasi bahwa suplai minyak global melampaui permintaan.
"Peningkatan suplai minyak di seluruh dunia terus membebani sektor energi. Meskipun kecenderungannya harga minyak menuju pelemahan lebih lanjut, itu cukup dramatis untuk mendorong harga minyak melewati kisaran USD88,50," kata Kepala Strategis CMC Markets Michael McCarthy seeprti dilansir dari Bloomberg, Selasa (7/10/2014).
WTI New York Mercantile Exchange untuk pengiriman November berada di USD90,40 per barel pada pukul 12.27 siang waktu Sydney, naik 6 sen dibanding kemarin. Sementara kemarin kontrak naik 60 sen menjadi USD90,34.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sebesar 27% di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 8,2% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman November turun 1% menjadi USD92,78 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD2,40.
(rna)