Kursi Menpera Harus Diisi Kalangan Profesional
A
A
A
JAKARTA - Koordinator nasional Lembaga Pengkajian Kebijakan Strategis (LPKS) Hanifa berharap, sosok Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) adalah kalangann profesional dan pro kepentingan rakyat kecil.
"Kementerian ini sangat penting perannya jika menterinya dipilih berdasarkan orang yang tepat. Salah satu persoalan krusial di Indonesia adalah kebutuhan permukiman yang layak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2014).
Menurutnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) keberadaannya sangat penting dan krusial. Karena, hingga kini fungsinya menyediakan rumah murah rakyat dianggap belum tercapai.
Belum maksimalnya pemerintah menyediakan permukiman yang layak, terutama untuk kelas menengah ke bawah, patut dijadikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Misalnya, di wilayah perkotaan seperti Jakarta, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki rumah layak atau bahkan tidak memiliki rumah sama sekali," ujar dia.
Contohnya, lanjut Hanifa, masyarakat yang tinggal di bawah jembatan (fly over) atau tinggal di bantaran sungai. "Ini bukti nyata peran kemenpera selama ini belum maksimal," ucapnya.
Dia menyebutkan beberapa nama yang dianggap layak untuk menduduki jabatan Menpera. Karena, telah menunjukan prestasi dalam sektor pembangunan.
Misalnya mantan Ketua Umum REI Enggartiasto Lukita, pengamat properti Panangian Simanungkalit, Direkrur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir, Mantan Menpera Suharso Manoarfa, politikus PKB Marwan Jafar dan Dirut Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi.
Pihaknya berharap, seleksi dalam memilih sosok yang akan mengisi jabatan Menpera harus secara ketat. Selain itu, penelusuran track record kerja juga sangat penting dilakukan, untuk melihat hasil kerja dari para calon Menpera.
"Harus diseleksi secara ketat dan dilihat track record kerjanya. Kalau belum terlihat kerjanya, sebaiknya dicoret saja dari daftar calon Menpera. Sebab kementerian ini sangat vital perannya, dan menterinya harus pro rakyat," pungkas Hanifa.
"Kementerian ini sangat penting perannya jika menterinya dipilih berdasarkan orang yang tepat. Salah satu persoalan krusial di Indonesia adalah kebutuhan permukiman yang layak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2014).
Menurutnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) keberadaannya sangat penting dan krusial. Karena, hingga kini fungsinya menyediakan rumah murah rakyat dianggap belum tercapai.
Belum maksimalnya pemerintah menyediakan permukiman yang layak, terutama untuk kelas menengah ke bawah, patut dijadikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Misalnya, di wilayah perkotaan seperti Jakarta, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki rumah layak atau bahkan tidak memiliki rumah sama sekali," ujar dia.
Contohnya, lanjut Hanifa, masyarakat yang tinggal di bawah jembatan (fly over) atau tinggal di bantaran sungai. "Ini bukti nyata peran kemenpera selama ini belum maksimal," ucapnya.
Dia menyebutkan beberapa nama yang dianggap layak untuk menduduki jabatan Menpera. Karena, telah menunjukan prestasi dalam sektor pembangunan.
Misalnya mantan Ketua Umum REI Enggartiasto Lukita, pengamat properti Panangian Simanungkalit, Direkrur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir, Mantan Menpera Suharso Manoarfa, politikus PKB Marwan Jafar dan Dirut Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi.
Pihaknya berharap, seleksi dalam memilih sosok yang akan mengisi jabatan Menpera harus secara ketat. Selain itu, penelusuran track record kerja juga sangat penting dilakukan, untuk melihat hasil kerja dari para calon Menpera.
"Harus diseleksi secara ketat dan dilihat track record kerjanya. Kalau belum terlihat kerjanya, sebaiknya dicoret saja dari daftar calon Menpera. Sebab kementerian ini sangat vital perannya, dan menterinya harus pro rakyat," pungkas Hanifa.
(izz)