Sudah 43 Tahun Perum Peruri Cetak Uang

Minggu, 12 Oktober 2014 - 14:16 WIB
Sudah 43 Tahun Perum Peruri Cetak Uang
Sudah 43 Tahun Perum Peruri Cetak Uang
A A A
KARAWANG - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) kini menginjak usia ke-43 tahun. Tidak banyak yang tahu, BUMN inilah yang mempunyai fungsi produksi uang negara Indonesia.

Kantor percetakannya berlokasi di kawasan industri Desa Parung Mulia, Teluk Jambi, Karawang dengan luas 202 ha. Terdiri dari empat gedung utama, mulai dari gedung administrasi sampai gedung produksi.

Tidak seperti pabrik cetak pada umumnya, perusahaan pencetak uang ini menerapkan sistem keamanan yang sangat ketat. Ketika memasuki gedung produksi, siapa saja tidak terkecuali para pegawai dilarang membawa barang apa pun termasuk uang. Tingginya tingkat sistem keamanan tersebut juga berlaku bagi media yang akan meliput. Alat rekam, kamera foto dan video, termasuk ponsel tidak boleh dibawa masuk.

“Ini demi keamanan rahasia negara. Pegawai tidak bisa sembarangan memasuki kantor unit lain. Mereka yang mau keluar masuk bahkan harus pakai surat pengantar,” tegas Corporate Affair Perum Peruri Karawang, Dina Enny Anna dalam kunjungan media bersama Kantor Perwakilan BI Wilayah VII Palembang, Sabtu (11/10/2014).

Untuk diketahui, selain mencetak uang negara, perusahaan yang diresmikan 2 Februari 2005 oleh Presiden SBY ini juga mencetak uang mata asing. Pencetakan uang negara Indonesia diorder dari Bank Indonesia. Sementara uang mata asing merupakan orderan dari beberapa negara seperti Nepal.

Diproduksi juga sertifikat non tunai seperti paspor, medali PON, tanda jasa, sertifikat tanah, ijazah, perangko, dan materai. Termasuk paspor Srilangka, tiket penerbangan Thailand, serta cinderamata negara lain. Contoh produk tersebut dipajang di ruang lobi dengan sistem keamanan yang sama.

Peruri mempekerjakan sekitar 3.022 pegawai. Mereka ditempatkan di beberapa unit produksi dengan tugas beragam seperti mendesain, mencetak, menyortir, memberi nomor, memeriksa kembali hasil cetak, hingga packing.

Meski keamanannya tinggi, pihak Peruri tetap memberi ruang bagi pengunjung untuk melihat secara langsung proses mencetak uang. Pada proses pemeriksaan (inspection) misalnya, bisa terlihat ratusan pegawai memeriksa lembaran-lembaran hasil cetak (miss print).

Kendati bekerja untuk mencetak uang, para pegawai ini memastikan diri bahwa ribuan lembar uang yang ada di hadapan mereka bukanlah uang yang bisa dimiliki sendiri. “Sebab, uang adalah pekerjaan kami,” tutur Dina.

Pegawai Peruri patut bangga, sejak didirikan 15 September 1972, perayaan hari jadinya pada tahun ini bakal diselenggarakan dengan meriah. Acara perayaan berkonsep family gathering pegawai digelar pada 11 Oktober 2014 di lapangan sepak bola Karawang.

Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VII bagian Sumbagsel, Sudarta menyatakan berterima kasih kepada Perum Peruri telah menerima kunjungan pihaknya. Mengingat, pengajuan kunjungan diketahui cukup ramai hingga 2015.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4274 seconds (0.1#10.140)