Ini Usul Menkeu Antisipasi Kondisi Ekonomi Global
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kondisi ekonomi global terutama yang diakibatkan oleh normalisasi kebijakan negara adidaya Amerika Serikat.
Pasalnya, saat ini Bank Sentral AS belakangan diisukan akan menunda normalisasi kebijakan mengingat kondisi ekonomi global terutama negara berkembang masih belum stabil.
Namun demikian, pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) diminta untuk tetap waspada demi mencegah apapun kemungkinan yang terjadi.
"Sekarang begini, kalau misalnya itu terjadi, yang harus dijaga adalah jangan sampai sumber pembiayaan banyak tergantung dari eksternal," kata Chatib di Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Adapun cara meningkatkan pembiayaan domestik, Chatib menjelaskan, dengan cara penurunan defisit current account diperkecil yang nantinya secara langsung akan mempengaruhi pengurangan kebutuhan pembiayaan pemerintah.
Hal yang membuat Chatib senang adalah berkaitan dengan penawaran penjualan ORI Ritail 2014 yang menurutnya sudah cukup antusias di mata masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan dalam rentang waktu dua minggu dana yang terkumpul sebanyak Rp15 triliun.
"Terus untuk lelang SUN menghasilkan pendapatan Rp32 triliun, tapi memang dari itu 37%-nya masih asing, paling tidak itu menandakan kalau mereka masih percaya dengan Indoensia dengan mengambil tenor jangka panjang," paparnya.
(Baca: BI-Pemerintah Koordinasi Antisipasi Risiko Makro Ekonomi)
Pasalnya, saat ini Bank Sentral AS belakangan diisukan akan menunda normalisasi kebijakan mengingat kondisi ekonomi global terutama negara berkembang masih belum stabil.
Namun demikian, pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) diminta untuk tetap waspada demi mencegah apapun kemungkinan yang terjadi.
"Sekarang begini, kalau misalnya itu terjadi, yang harus dijaga adalah jangan sampai sumber pembiayaan banyak tergantung dari eksternal," kata Chatib di Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Adapun cara meningkatkan pembiayaan domestik, Chatib menjelaskan, dengan cara penurunan defisit current account diperkecil yang nantinya secara langsung akan mempengaruhi pengurangan kebutuhan pembiayaan pemerintah.
Hal yang membuat Chatib senang adalah berkaitan dengan penawaran penjualan ORI Ritail 2014 yang menurutnya sudah cukup antusias di mata masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan dalam rentang waktu dua minggu dana yang terkumpul sebanyak Rp15 triliun.
"Terus untuk lelang SUN menghasilkan pendapatan Rp32 triliun, tapi memang dari itu 37%-nya masih asing, paling tidak itu menandakan kalau mereka masih percaya dengan Indoensia dengan mengambil tenor jangka panjang," paparnya.
(Baca: BI-Pemerintah Koordinasi Antisipasi Risiko Makro Ekonomi)
(gpr)