Perlambatan Ekonomi Dunia Picu Pelemahan USD
A
A
A
TOKYO - Mata uang dolar Amerika Serikat (USD) masih melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia karena spekulasi bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan menunda Federal Reserve (The Fed) menunda waktu penaikkan suku bunganya.
Indeks Spot Dollar Bloomberg mencatat bahwa USD telah terkoreksi 0,8% sepanjang bulan ini di tengah pergeseran ekspektasi The Fed menjelang pertemuan lanjutan pada 28-29 Oktober 2014.
Sementara dolar Australia menghentikan kenaikan menjelang laporan produk domestik bruto (PDB) China yang diperkirakan akan melambat, sementara pertumbuhan produksi industri dipercepat.
"USD kemungkinan akan sedikit berjuang, setidaknya sampai selesai pertemuan The Fed pada pekan depan. Kekhawatiran tentang pertumbuhan global akan berlanjut jika kita memiliki kombinasi dari PDB yang relatif lambat dan produksi industri meningkat," kata Wakil Kepala Stretegi National Australia Bank Ltd Ray Attrill seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/10/2014).
Indeks Dollar Bloomberg sedikit berubah menjadi 1.062,37 pada pukul 09.15 pagi di Tokyo, setelah kemarin jatuh 0,2%. USD diperdagangkan pada USD1,2795 per euro dari USD1,28, kemarin. Sementara USD menurun menjadi 106,87 yen dari 106,95 yen.
Survei Bloomberg memperkirakan, penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) pada September naik 1%, rebound dari penurunan 1,8% di bulan sebelumnya. Kenaikan harga konsumen melambat menjadi 1,6% pada bulan lalu dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara PDB China diperkirakan tumbuh 7,2% pada kuartal III dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, namun melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,5%. Produksi industri diproyeksi naik 7,5% pada September setelah tumbuh 6,9% pada Agustus.
Indeks Spot Dollar Bloomberg mencatat bahwa USD telah terkoreksi 0,8% sepanjang bulan ini di tengah pergeseran ekspektasi The Fed menjelang pertemuan lanjutan pada 28-29 Oktober 2014.
Sementara dolar Australia menghentikan kenaikan menjelang laporan produk domestik bruto (PDB) China yang diperkirakan akan melambat, sementara pertumbuhan produksi industri dipercepat.
"USD kemungkinan akan sedikit berjuang, setidaknya sampai selesai pertemuan The Fed pada pekan depan. Kekhawatiran tentang pertumbuhan global akan berlanjut jika kita memiliki kombinasi dari PDB yang relatif lambat dan produksi industri meningkat," kata Wakil Kepala Stretegi National Australia Bank Ltd Ray Attrill seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/10/2014).
Indeks Dollar Bloomberg sedikit berubah menjadi 1.062,37 pada pukul 09.15 pagi di Tokyo, setelah kemarin jatuh 0,2%. USD diperdagangkan pada USD1,2795 per euro dari USD1,28, kemarin. Sementara USD menurun menjadi 106,87 yen dari 106,95 yen.
Survei Bloomberg memperkirakan, penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) pada September naik 1%, rebound dari penurunan 1,8% di bulan sebelumnya. Kenaikan harga konsumen melambat menjadi 1,6% pada bulan lalu dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara PDB China diperkirakan tumbuh 7,2% pada kuartal III dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, namun melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,5%. Produksi industri diproyeksi naik 7,5% pada September setelah tumbuh 6,9% pada Agustus.
(rna)