Harga Minyak Mentah Brent Tembus USD86/Barel

Selasa, 21 Oktober 2014 - 16:55 WIB
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Brent Tembus USD86/Barel
A A A
LONDON - Harga minyak mentah brent naik menjadi USD86 per barel hari ini di tengah kabar menguatnya permintaan minyak China, meski kenaikan tertutupi oleh kelebihan pasokan dan kekhawatiran terhadap ekonomi global.

Permintaan minyak di China melonjak 6,2% pada September dari Agustus menjadi 10,3 juta barel per hari, tertinggi sejak Februari.

Output pabrik China juga mengalahkan ekspektasi, naik 8% pada September dari tahun sebelumnya dan meningkatkan harapan pemulihan.

Data pada hari ini menunjukkan ekonomi China tumbuh sebesar 7,3 persen pada kuartal ketiga, atau melebihi perkiraan. Namun, kecepatan itu paling lambat sejak krisis keuangan global.

"Harga minyak naik sebagai reaksi terhadap angka permintaan China," kata Analis di broker PVM Oil Associates London Tamas Varga seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/10/2014).

"Kenaikan permintaan minyak China berkaitan dengan stok. Perusahaan China telah membeli minyak mentah karena sudah murah," terang dia.

Brent naik 60 sen per barel menjadi USD86 per barel dengan 0755 GMT, jauh di atas level terendah empat tahun mencapai pekan lalu, namun masih turun lebih dari seperempat sejak Juni.

Minyak mentah AS naik 50 sen menjadi USD83,21. "Dengan produksi industri yang lebih tinggi, kita mungkin melihat peningkatan permintaan minyak mentah yang berasal dari China bergerak maju," kata analis di Phillips Futures di Singapura.

Citi memangkas proyeksi harga untuk Brent dan minyak mentah AS masing-masing menjadi USD92 dan USD83, untuk kuartal keempat 2014. Ini mengikuti revisi ke bawah oleh BNP Paribas dan Bank of America Merrill Lynch pekan lalu.

Beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menunjukkan bahwa kelompok tersebut tidak mungkin untuk memudahkan pasokan minyak dengan memotong produksi menjelang pertemuan 27 November.

analis Bernstein Research mengatakan, penurunan harga minyak juga dapat memengaruhi produksi shale. Sekitar sepertiga dari produksi akan tidak ekonomis dengan harga minyak di bawah USD80 per barel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6212 seconds (0.1#10.140)