Menteri ESDM Era Jokowi Harus Bebas Tekanan Parpol
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bebas dari tekanan partai politik (parpol).
Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara, menanggapi peta susunan kabinet yang dicanangkan Jokowi.
"Saya kira yang umum terutama profesional dibidangnya, yang kita butuhkan menguasai bidang yang dipimpin, amanah, track record bagus, bebas KKN, dan bisa bersikap independen untuk tidak mengakomodasi tekanan partai penguasa," paparnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (22/10/2014).
Dia mengatakan, nama Kuntoro Mangkusubroto yang belakangan muncul di media dinilai cocok untuk menduduki posisi sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.
Menurut Marwan, mantan Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) itu memiliki pengalaman yang cukup di dunia energi.
"Saya kira dari pengalaman beliau (Kuntoro) yang cukup lama di bidang yang berbau ESDM, dia juga dulu pernah di PLN. Sejak zaman Pak Purnomo beliau sudah ada di sekitar ESDM," jelasnya.
Sebab, Kementerian ESDM sebagai satu sektor strategis membutuhkan figur pemimpin profesional yang mampu membenahi permasalahan krusial di energi.
Marwan mengatakan, meski Kuntoro memiliki segudang pengalaman di dunia energi, namun umurnya yang sudah cukup lanjut menjadikan keraguan tersendiri bahwa Kuntoro akan mampu memimpin Kementerian ESDM.
Marwan pun merekomendasikan, R Sukhyar yang notabene merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, untuk menduduki posisi Menteri ESDM.
"Meskipun kalau bicara umur sudah cukup lanjut. Sementara ada yang lebih muda seperti Sukhyar. Kalau bicara kebutuhan, dia (Sukhyar) lebih relevan mendapatkan posisi tersebut," tuturnya.
Dia juga menegaskan penolakannya jika CEO Shell, Darwin Silalahi yang dicalonkan menjadi Menteri ESDM.
"Saya enggak bisa banyak komentar, yang jelas kalau dari Shell, sementara sepak terjang Shell seperti apa. Saya tidak terlalu berharap," pungkas Marwan.
(Baca: Menteri ESDM Era Jokowi Harus Punya Kompetensi)
Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara, menanggapi peta susunan kabinet yang dicanangkan Jokowi.
"Saya kira yang umum terutama profesional dibidangnya, yang kita butuhkan menguasai bidang yang dipimpin, amanah, track record bagus, bebas KKN, dan bisa bersikap independen untuk tidak mengakomodasi tekanan partai penguasa," paparnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (22/10/2014).
Dia mengatakan, nama Kuntoro Mangkusubroto yang belakangan muncul di media dinilai cocok untuk menduduki posisi sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.
Menurut Marwan, mantan Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) itu memiliki pengalaman yang cukup di dunia energi.
"Saya kira dari pengalaman beliau (Kuntoro) yang cukup lama di bidang yang berbau ESDM, dia juga dulu pernah di PLN. Sejak zaman Pak Purnomo beliau sudah ada di sekitar ESDM," jelasnya.
Sebab, Kementerian ESDM sebagai satu sektor strategis membutuhkan figur pemimpin profesional yang mampu membenahi permasalahan krusial di energi.
Marwan mengatakan, meski Kuntoro memiliki segudang pengalaman di dunia energi, namun umurnya yang sudah cukup lanjut menjadikan keraguan tersendiri bahwa Kuntoro akan mampu memimpin Kementerian ESDM.
Marwan pun merekomendasikan, R Sukhyar yang notabene merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, untuk menduduki posisi Menteri ESDM.
"Meskipun kalau bicara umur sudah cukup lanjut. Sementara ada yang lebih muda seperti Sukhyar. Kalau bicara kebutuhan, dia (Sukhyar) lebih relevan mendapatkan posisi tersebut," tuturnya.
Dia juga menegaskan penolakannya jika CEO Shell, Darwin Silalahi yang dicalonkan menjadi Menteri ESDM.
"Saya enggak bisa banyak komentar, yang jelas kalau dari Shell, sementara sepak terjang Shell seperti apa. Saya tidak terlalu berharap," pungkas Marwan.
(Baca: Menteri ESDM Era Jokowi Harus Punya Kompetensi)
(izz)