Kuntoro Dinilai Tak Cocok Jabat Menteri ESDM
A
A
A
JAKARTA - Sosok Kuntoro Mangkusubroto dinilai tak cocok menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2014-2019. Padahal namanya sempat menjadi salah satu kandidat terkuat Menteri ESDM di Kabinet Indonesia Hebat usungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengkampanye Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Ki Bagus Hadikusuma menilai, tidak ada langkah baik dari Kuntoro untuk menyelesaikan berbagai kasus pertambangan, perkebunan, hingga kehutanan selama memimpin Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
"Kalau sebenarnya Jatam melihat dari yang pertama track record selama menjabat di UKP4. Karena di sebagian besar kasus yang ditangani UKP4 di pertambangan, perkebunan, kehutanan. Dari sekian banyak masih belum ada langkah yang baik dari UKP4 melalui kepemimpinan Kuntoro," tutur dia kepada Sindonews, Rabu (22/10/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, rekam jejak Kuntoro yang cacat di matanya terlihat bahwa dia sebagai salah satu konseptor UU Migas Nomor 22 tahun 2011. Sebab, dengan lolosnya UU Migas tersebut menjadikan celah untuk memasukkan kepentingan asing semakin lebar.
"Dan kita melihat sangat banyak celah yang menggolkan kepentingan asing di UU Migas tahun 2001," terang dia.
Selain Kuntoro, lanjut Ki Bagus, nama lain yang santer bakal diplot menduduki kursi Menteri ESDM adalah Triharyo Hengki Soesilo dan Darwin Silalahi yang dinilai banyak terlibat dalam kasus pertambangan migas.
"Ini kan mereka ini banyak terkait kasus terutama kasus pertambangan migas, korupsi di lubricant oil di Gresik itu Hengki Susilo. Dia pernah terkait kasus korupsi penyimpangan proyek yang di Gresik," jelas Ki Bagus.
Dengan demikian, sambung dia, jika Jokowi ingin menepati janji kampanyenya untuk memperbaiki tata kelola migas, maka orang-orang yang dipilih haruslah orang yang tepat.
"Artinya kalau Jokowi mau sesuai dengan janji kampanye untuk perbaikan tata kelola SDA, harus menempatkan yang tepat," pungkasnya.
(Baca: Menteri ESDM Era Jokowi Harus Bebas Tekanan Parpol)
Pengkampanye Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Ki Bagus Hadikusuma menilai, tidak ada langkah baik dari Kuntoro untuk menyelesaikan berbagai kasus pertambangan, perkebunan, hingga kehutanan selama memimpin Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
"Kalau sebenarnya Jatam melihat dari yang pertama track record selama menjabat di UKP4. Karena di sebagian besar kasus yang ditangani UKP4 di pertambangan, perkebunan, kehutanan. Dari sekian banyak masih belum ada langkah yang baik dari UKP4 melalui kepemimpinan Kuntoro," tutur dia kepada Sindonews, Rabu (22/10/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, rekam jejak Kuntoro yang cacat di matanya terlihat bahwa dia sebagai salah satu konseptor UU Migas Nomor 22 tahun 2011. Sebab, dengan lolosnya UU Migas tersebut menjadikan celah untuk memasukkan kepentingan asing semakin lebar.
"Dan kita melihat sangat banyak celah yang menggolkan kepentingan asing di UU Migas tahun 2001," terang dia.
Selain Kuntoro, lanjut Ki Bagus, nama lain yang santer bakal diplot menduduki kursi Menteri ESDM adalah Triharyo Hengki Soesilo dan Darwin Silalahi yang dinilai banyak terlibat dalam kasus pertambangan migas.
"Ini kan mereka ini banyak terkait kasus terutama kasus pertambangan migas, korupsi di lubricant oil di Gresik itu Hengki Susilo. Dia pernah terkait kasus korupsi penyimpangan proyek yang di Gresik," jelas Ki Bagus.
Dengan demikian, sambung dia, jika Jokowi ingin menepati janji kampanyenya untuk memperbaiki tata kelola migas, maka orang-orang yang dipilih haruslah orang yang tepat.
"Artinya kalau Jokowi mau sesuai dengan janji kampanye untuk perbaikan tata kelola SDA, harus menempatkan yang tepat," pungkasnya.
(Baca: Menteri ESDM Era Jokowi Harus Bebas Tekanan Parpol)
(gpr)