Pameran Bakery Kelas Dunia Kembali Digelar di Jerman
A
A
A
JAKARTA - Pameran bakery terbesar di dunia (IBA) kembali digelar di Munich, Jerman. Ajang yang mempertemukan para pakar di bidang bakery ini akan digelar pada 12-17 September 2015.
Ketua Konfederasi Baker Jerman, Peter Becker menuturkan bahwa IBA 2015 menjadi ajang untuk mendapatkan informasi mengenai bahan dan teknologi baru dalam pembuatan bakery.
"Saat terbaik untuk mendapat informasi mengenai bahan, peralatan baru, anda harus datang ke pameran. Salah satu pameran di bidang bakery adalah IBA yang diadakan di Jerman. Kami sangat bangga soal ini," ujarnya di Shangri-la Hotel, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Menurutnya, pameran kelas internasional yang diadakan sejak 1949 ini melibatkan asosiasi baker dari 40 negara. Namun, Indonesia belum ambil bagian menjadi peserta dalam pameran tersebut.
"Sayangnya Indonesia belum jadi peserta. Mudah-mudahan di masa depan Indonesia akan ikut," kata dia.
IBA diadakan setiap tiga tahun sekali. Alasannya, bahwa perusahaan membutuhkan waktu tiga tahun untuk menciptakan mesin dan teknologi baru dalam membuat bakery.
"IBA dimulai 1949 oleh Federasi Baker Jerman, setiap tiga tahun sekali. Tiga tahun karena perusahaan membutuhkan tiga tahun untuk ciptakan mesin, dan gagasan baru," jelasnya.
Satu hari sebelum pameran, pihaknya terlebih dulu mengadakan konferensi tingkat tinggi. Dia mengklaim konferensi ini sangat penting untuk mengetahui apa yang akan terjadi lima hingga sepuluh tahun mendatang.
"Dan mengerti apa yang terjadi di market. Kami juga mengundang pembicara andal. Dan anda punya kesempatan untuk networking dengan berbagai pengusaha seluruh dunia," pungkas Becker.
Ketua Konfederasi Baker Jerman, Peter Becker menuturkan bahwa IBA 2015 menjadi ajang untuk mendapatkan informasi mengenai bahan dan teknologi baru dalam pembuatan bakery.
"Saat terbaik untuk mendapat informasi mengenai bahan, peralatan baru, anda harus datang ke pameran. Salah satu pameran di bidang bakery adalah IBA yang diadakan di Jerman. Kami sangat bangga soal ini," ujarnya di Shangri-la Hotel, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Menurutnya, pameran kelas internasional yang diadakan sejak 1949 ini melibatkan asosiasi baker dari 40 negara. Namun, Indonesia belum ambil bagian menjadi peserta dalam pameran tersebut.
"Sayangnya Indonesia belum jadi peserta. Mudah-mudahan di masa depan Indonesia akan ikut," kata dia.
IBA diadakan setiap tiga tahun sekali. Alasannya, bahwa perusahaan membutuhkan waktu tiga tahun untuk menciptakan mesin dan teknologi baru dalam membuat bakery.
"IBA dimulai 1949 oleh Federasi Baker Jerman, setiap tiga tahun sekali. Tiga tahun karena perusahaan membutuhkan tiga tahun untuk ciptakan mesin, dan gagasan baru," jelasnya.
Satu hari sebelum pameran, pihaknya terlebih dulu mengadakan konferensi tingkat tinggi. Dia mengklaim konferensi ini sangat penting untuk mengetahui apa yang akan terjadi lima hingga sepuluh tahun mendatang.
"Dan mengerti apa yang terjadi di market. Kami juga mengundang pembicara andal. Dan anda punya kesempatan untuk networking dengan berbagai pengusaha seluruh dunia," pungkas Becker.
(izz)