Pengusaha Roti Bisa Contek Teknologi Jerman
Kamis, 23 Oktober 2014 - 13:19 WIB
Pengusaha Roti Bisa Contek Teknologi Jerman
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha roti bisa mencontek teknologi Jerman yang ada di pameran bakery terbesar di dunia, yaitu IBA 2015.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia, Chris Hardijaya mengaku, pihaknya menyambut baik ajang pertemuan para pakar bakery dunia yang diadakan September 2015 tersebut.
Menurutnya, pameran yang diadakan di Munich, Jerman ini bisa menjadi peluang bagi pengusaha roti Indonesia untuk mencontek teknologi baru keluaran Jerman.
"IBA ini kesempatan bagus untuk pengusaha bakery Indonesia mengambil teknologinya. Kita akan mengambil tekonolognya, membuat suatu kerja sama dengan pihak luar, transfer teknologi," ucap Chris di di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Dia menuturkan, teknologi baru tersebut dapat menciptakan efisiensi dan biaya dalam produksi roti. Pengusaha roti Indonesia pun dapat menemukan ilmu baru dari pameran tersebut.
Teknologi baru di Jerman akan menguntungkan pengusaha dan dapat diterapkan di tanah air. "Kita akan terapkan teknologi itu di Indonesia," tegasnya.
Chris mengajak para pengusaha roti Indonesia untuk datang ke pameran tersebut bersama-sama. Sebab, dia menafsirkan akan mendapat pelayanan yang berbeda jika datang rombongan.
"Supaya kita semua bisa ke sana dengan asosiasi berbeda kita tetap sama. Berpikir bakery akan tetap maju," pungkasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia, Chris Hardijaya mengaku, pihaknya menyambut baik ajang pertemuan para pakar bakery dunia yang diadakan September 2015 tersebut.
Menurutnya, pameran yang diadakan di Munich, Jerman ini bisa menjadi peluang bagi pengusaha roti Indonesia untuk mencontek teknologi baru keluaran Jerman.
"IBA ini kesempatan bagus untuk pengusaha bakery Indonesia mengambil teknologinya. Kita akan mengambil tekonolognya, membuat suatu kerja sama dengan pihak luar, transfer teknologi," ucap Chris di di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Dia menuturkan, teknologi baru tersebut dapat menciptakan efisiensi dan biaya dalam produksi roti. Pengusaha roti Indonesia pun dapat menemukan ilmu baru dari pameran tersebut.
Teknologi baru di Jerman akan menguntungkan pengusaha dan dapat diterapkan di tanah air. "Kita akan terapkan teknologi itu di Indonesia," tegasnya.
Chris mengajak para pengusaha roti Indonesia untuk datang ke pameran tersebut bersama-sama. Sebab, dia menafsirkan akan mendapat pelayanan yang berbeda jika datang rombongan.
"Supaya kita semua bisa ke sana dengan asosiasi berbeda kita tetap sama. Berpikir bakery akan tetap maju," pungkasnya.
(izz)
