Bank DKI Salurkan Kredit Rp22,84 T
Bank DKI Salurkan Kredit Rp22,84 T
A
A
A
JAKARTA - Bank DKI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp22,84 triliun sepanjang Januari-September 2014 atau naik 28% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp17,84 triliun.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan, pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional, dikarenakan berbagai faktor.
Dia antaranya, potensi captive market yang dimiliki Bank DKI masih belum digarap secara optimal.
"Selain itu beberapa proyek strategis untuk mendukung pembangunan atau pengembangan infrastruktur Bank DKI dinilai sangat layak untuk dibiayai Bank DKI," ujar dia dalam rilisnya, Kamis (23/10/2014).
Menurutnya, permodalan Bank DKI yang semakin meningkat mendorong BMPK jadi terdongkrak, sehingga plafon pembiayaan kepada debitur pilihan juga meningkat.
Ekspansi jaringan kantor yang cukup signifikan juga mendorong adanya potensi sumber-sumber pembiayaan yang baru. NPL Gross membaik dari 2,79% per September 2013 menjadi 2,36% per September 2014, dan NPL Nett juga membaik dari 1,95% per September 2013 menjadi 1,32%.
Rasio keuangan Bank DKI tetap terjaga dalam batas-batas yang memadai. Di antaranya, ROA 2,77% per September 2013, dan ROE berada pada posisi 20,55%. Rasio BOPO tetap terjaga dikisaran 74%.
Sementara, aset Bank DKI per September 2014 mencapai Rp37,51 triliun, tumbuh 22,41% dibanding periode sama (YoY) tahun sebelumnya sebesar Rp30,6 triliun.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan, pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional, dikarenakan berbagai faktor.
Dia antaranya, potensi captive market yang dimiliki Bank DKI masih belum digarap secara optimal.
"Selain itu beberapa proyek strategis untuk mendukung pembangunan atau pengembangan infrastruktur Bank DKI dinilai sangat layak untuk dibiayai Bank DKI," ujar dia dalam rilisnya, Kamis (23/10/2014).
Menurutnya, permodalan Bank DKI yang semakin meningkat mendorong BMPK jadi terdongkrak, sehingga plafon pembiayaan kepada debitur pilihan juga meningkat.
Ekspansi jaringan kantor yang cukup signifikan juga mendorong adanya potensi sumber-sumber pembiayaan yang baru. NPL Gross membaik dari 2,79% per September 2013 menjadi 2,36% per September 2014, dan NPL Nett juga membaik dari 1,95% per September 2013 menjadi 1,32%.
Rasio keuangan Bank DKI tetap terjaga dalam batas-batas yang memadai. Di antaranya, ROA 2,77% per September 2013, dan ROE berada pada posisi 20,55%. Rasio BOPO tetap terjaga dikisaran 74%.
Sementara, aset Bank DKI per September 2014 mencapai Rp37,51 triliun, tumbuh 22,41% dibanding periode sama (YoY) tahun sebelumnya sebesar Rp30,6 triliun.
(izz)
Explore More