Apartemen Mewah Semakin Diburu
A
A
A
TINGGAL di apartemen semakin dinikmati masyarakat perkotaan, khususnya Jakarta.
Pembelinya bukan hanya datang dari warga urban dari strata ekonomi menengah, namun kalangan berduit juga mengincar hunian vertikal ini meskipun umumnya bukan untuk ditinggali, melainkan menjadi investasi. Membeli apartemen atau kondominium menjadi solusi bagi masyarakat di tengah pesatnya populasi masyarakat urban dan tidak bertambahnya lahan atau tanah.
Apartemen belakangan menjadi pilihan yang ideal dan prospektif bagi banyak kalangan terutama profesional. Mereka umumnya membutuhkan tempat tinggal yang eksklusif, dekat dengan lokasi kerja, dan memberikan fasilitas lebih yang sangat berbeda dengan perumahan. Hidup di apartemen di tengah kota bisa menguntungkan penghuni. Waktu tidak terbuang habis di tengah kemacetan menuju ke kantor atau sebaliknya. Biaya perjalanan pun bisa dihemat karena jaraknya relatif dekat.
Termasuk kalangan berpunya, yang umumnya banyak mencari apartemen mewah sebagai investasi, selain untuk didiami. Harga yang tinggi untuk apartemen juga salah satunya karena permintaan yang tinggi. Lahan juga semakin terbatas dan mahal. Harga lahan tentu berpengaruh pada harga properti sehingga harga apartemen juga kian melonjak. Masih tingginya pasar apartemen premium bisa dilihat pada penjualan Apartemen Pondok Indah Residences yang diklaim telah terjual lebih dari 85% sejak diluncurkan pekan lalu.
Bangunan yang dibangun di area Pondok Indah tersebut akan terdiri dari tiga tower yang dibangun di atas lahan seluas 2,8 hektare. Saat ini telah diluncurkan dua tower perdananya yaitu Kartika dan Maya. Tawaran harganya mulai dari Rp36,2 juta per meter persegi untuk tipe terkecil seluas 80 meter persegi di tower Maya dan Rp37,7 juta per meter persegi dengan ukuran 159 meter persegi di tower Kartika. “Belum genap seminggu dari 616 unit apartemen strata-title yang kami tawarkan, yakni di tower Kartika dan Maya sudah terjual 85%.
Ini menandakan demand hunian vertikal di kawasan elit Pondok Indah sangat tinggi,” kata Jeffri S Tanudjaja, vice president director PT Metropolitan Kentjana Tbk. Menurut Jeffri, tingginya demand itu dipicu terbatasnya pasok. “Padahal kawasan ini sangat berkembang, apalagi dengan tumbuhnya sektor perkantoran di koridor TB Simatupang. Profil pembeli kami adalah profesional dan ekspatriat,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, selain di pasar primer (primary market), properti pasar sekunder (secondary market) di kawasan ini juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik.
Rendra hanggara
Pembelinya bukan hanya datang dari warga urban dari strata ekonomi menengah, namun kalangan berduit juga mengincar hunian vertikal ini meskipun umumnya bukan untuk ditinggali, melainkan menjadi investasi. Membeli apartemen atau kondominium menjadi solusi bagi masyarakat di tengah pesatnya populasi masyarakat urban dan tidak bertambahnya lahan atau tanah.
Apartemen belakangan menjadi pilihan yang ideal dan prospektif bagi banyak kalangan terutama profesional. Mereka umumnya membutuhkan tempat tinggal yang eksklusif, dekat dengan lokasi kerja, dan memberikan fasilitas lebih yang sangat berbeda dengan perumahan. Hidup di apartemen di tengah kota bisa menguntungkan penghuni. Waktu tidak terbuang habis di tengah kemacetan menuju ke kantor atau sebaliknya. Biaya perjalanan pun bisa dihemat karena jaraknya relatif dekat.
Termasuk kalangan berpunya, yang umumnya banyak mencari apartemen mewah sebagai investasi, selain untuk didiami. Harga yang tinggi untuk apartemen juga salah satunya karena permintaan yang tinggi. Lahan juga semakin terbatas dan mahal. Harga lahan tentu berpengaruh pada harga properti sehingga harga apartemen juga kian melonjak. Masih tingginya pasar apartemen premium bisa dilihat pada penjualan Apartemen Pondok Indah Residences yang diklaim telah terjual lebih dari 85% sejak diluncurkan pekan lalu.
Bangunan yang dibangun di area Pondok Indah tersebut akan terdiri dari tiga tower yang dibangun di atas lahan seluas 2,8 hektare. Saat ini telah diluncurkan dua tower perdananya yaitu Kartika dan Maya. Tawaran harganya mulai dari Rp36,2 juta per meter persegi untuk tipe terkecil seluas 80 meter persegi di tower Maya dan Rp37,7 juta per meter persegi dengan ukuran 159 meter persegi di tower Kartika. “Belum genap seminggu dari 616 unit apartemen strata-title yang kami tawarkan, yakni di tower Kartika dan Maya sudah terjual 85%.
Ini menandakan demand hunian vertikal di kawasan elit Pondok Indah sangat tinggi,” kata Jeffri S Tanudjaja, vice president director PT Metropolitan Kentjana Tbk. Menurut Jeffri, tingginya demand itu dipicu terbatasnya pasok. “Padahal kawasan ini sangat berkembang, apalagi dengan tumbuhnya sektor perkantoran di koridor TB Simatupang. Profil pembeli kami adalah profesional dan ekspatriat,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, selain di pasar primer (primary market), properti pasar sekunder (secondary market) di kawasan ini juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik.
Rendra hanggara
(ars)