Ekonom: Harga BBM Harus Naik
A
A
A
JAKARTA - Kedaulatan dan kemandirian sektor energi sedang dibicarakan di pemerintahan, mengingat pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini hanya 46 juta kiloliter.
Ekonom Agustinus Prasetyantoko mengatakan, keadaan ini lebih mengarah ke urgensi, karena kondisi tersebut. Jadi, mau tidak mau harga BBM harus dinaikkan. Ini juga supaya kebutuhan BBM dalam negeri tidak jebol.
"Yang lebih penting sebetulnya, kenaikan ini kita harapkan, bangsa Indonesia dapat hidup mandiri dalam sektor energi. Sekarang pertanyaannya, kenapa orang-orang itu tergantung pada minyak kita? Ya karena disubsidi terus," ujarnya dalam diskusi dengan Menteri ESDM Sudirman Said hari ini di Jakarta, Sabtu (1/11/2014).
Menurutnya, kemandirian ini bisa tercapai jik energi lain bisa dikembangkan, seperti gas. Tentu harus didukung pembangunan infrastruktur yang memadai.
Menurutnya, itu suatu contoh yang harus disusun untuk mengatasi urgensi energi dalam negeri saat ini.
"Terkadang kenaikan-kenaikan ini, mengganggu di pikiran masyarakat. Nah ini tugas kita, harus ada edukasi ke masyarakat. Mereka harus diberitahu, bahwa ekonomi tidak hanya hari ini. Tapi untuk ke depannya. Maka harga BBM harus naik," ujar dia.
Lebih lanjut, dosen Universitas Atmajaya ini mengatakan, hal itu krusial yang harus dijalani, karena program Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah program Trisakti yang lebih mengarah ke kemandirian.
"Harus serius dijalani. Karena kita mesti ambil langkah-langkah yang sekarang harus dilakukan. Salah satunya menaikkan harga BBM, yang memang harus dilakukan dalam jangka wktu dekat ini," tandas Agustinus.
Ekonom Agustinus Prasetyantoko mengatakan, keadaan ini lebih mengarah ke urgensi, karena kondisi tersebut. Jadi, mau tidak mau harga BBM harus dinaikkan. Ini juga supaya kebutuhan BBM dalam negeri tidak jebol.
"Yang lebih penting sebetulnya, kenaikan ini kita harapkan, bangsa Indonesia dapat hidup mandiri dalam sektor energi. Sekarang pertanyaannya, kenapa orang-orang itu tergantung pada minyak kita? Ya karena disubsidi terus," ujarnya dalam diskusi dengan Menteri ESDM Sudirman Said hari ini di Jakarta, Sabtu (1/11/2014).
Menurutnya, kemandirian ini bisa tercapai jik energi lain bisa dikembangkan, seperti gas. Tentu harus didukung pembangunan infrastruktur yang memadai.
Menurutnya, itu suatu contoh yang harus disusun untuk mengatasi urgensi energi dalam negeri saat ini.
"Terkadang kenaikan-kenaikan ini, mengganggu di pikiran masyarakat. Nah ini tugas kita, harus ada edukasi ke masyarakat. Mereka harus diberitahu, bahwa ekonomi tidak hanya hari ini. Tapi untuk ke depannya. Maka harga BBM harus naik," ujar dia.
Lebih lanjut, dosen Universitas Atmajaya ini mengatakan, hal itu krusial yang harus dijalani, karena program Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah program Trisakti yang lebih mengarah ke kemandirian.
"Harus serius dijalani. Karena kita mesti ambil langkah-langkah yang sekarang harus dilakukan. Salah satunya menaikkan harga BBM, yang memang harus dilakukan dalam jangka wktu dekat ini," tandas Agustinus.
(izz)