Pertamina Proyeksi Produksi Migas Naik 9% di 2015
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) memproyeksikan produksi minyak dan gas bumi (migas) pada 2015 naik 9% dibandingkan prognosa tahun ini sebesar 550.000 barel per hari (bph).
Plt Direktur Utama Pertamina Muhammad Husen mengatakan bahwa Pertamina siap mencapai kenaikan target produksi migas 2015. Naiknya produksi migas tahun depan dicapai melalui optimalisasi lapangan eksisting, lapangan baru, dan gencar akuisisi blok migas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Sekitar 9% naik dari prognosa sampai 2014, naik 94-95% hampir sama dengan tahun lalu," kata Husen di sela acara Annual Award Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Menurut Husen, tidak terealisasinya target tahun ini hingga 100% karena banyak pengeboran yang tidak terealisasi. Di samping itu, juga banyak kendala, diantaranya cuaca buruk dan perizinan lahan.
"Kendala izin lahan sampai akhir tahun belum juga selesai," ujar dia.
Husen berharap, kenaikan produksi migas juga berasal dari akuisisi 30% kepemilikan aset anak perusahaan migas asal AS, Murphy Oil Corporation yang beroperasi di lepas pantai Malaysia, yakni Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd.
Dia menambahkan, sesuai target produksi migas pada 2025, kontribusi akuisisi cukup besar. Pertamina menargetkan tambahan produksi migas per tahun dari akuisisi sekitar 60.000 bph.
"Justru memang banyak dari luar negeri. Kita harapkan bisa mencapai 60.000 bph," tuturnya.
Sementara Pertamina menargetkan produksi migas tahun ini sekitar 550.000 barel setara minyak per hari, yang terdiri atas minyak 280.000 barel dan gas 270.000 barel (1.568 juta kaki kubik per hari/MMSCFD).
Produksi migas Pertamina sampai Oktober 2014 tercatat 540.000 bph dan menjadi terbesar di Indonesia.
Plt Direktur Utama Pertamina Muhammad Husen mengatakan bahwa Pertamina siap mencapai kenaikan target produksi migas 2015. Naiknya produksi migas tahun depan dicapai melalui optimalisasi lapangan eksisting, lapangan baru, dan gencar akuisisi blok migas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Sekitar 9% naik dari prognosa sampai 2014, naik 94-95% hampir sama dengan tahun lalu," kata Husen di sela acara Annual Award Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Menurut Husen, tidak terealisasinya target tahun ini hingga 100% karena banyak pengeboran yang tidak terealisasi. Di samping itu, juga banyak kendala, diantaranya cuaca buruk dan perizinan lahan.
"Kendala izin lahan sampai akhir tahun belum juga selesai," ujar dia.
Husen berharap, kenaikan produksi migas juga berasal dari akuisisi 30% kepemilikan aset anak perusahaan migas asal AS, Murphy Oil Corporation yang beroperasi di lepas pantai Malaysia, yakni Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd.
Dia menambahkan, sesuai target produksi migas pada 2025, kontribusi akuisisi cukup besar. Pertamina menargetkan tambahan produksi migas per tahun dari akuisisi sekitar 60.000 bph.
"Justru memang banyak dari luar negeri. Kita harapkan bisa mencapai 60.000 bph," tuturnya.
Sementara Pertamina menargetkan produksi migas tahun ini sekitar 550.000 barel setara minyak per hari, yang terdiri atas minyak 280.000 barel dan gas 270.000 barel (1.568 juta kaki kubik per hari/MMSCFD).
Produksi migas Pertamina sampai Oktober 2014 tercatat 540.000 bph dan menjadi terbesar di Indonesia.
(rna)