BPH Migas: Kenaikan BBM Idealnya Rp3.000/Liter

Selasa, 04 November 2014 - 18:36 WIB
BPH Migas: Kenaikan...
BPH Migas: Kenaikan BBM Idealnya Rp3.000/Liter
A A A
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi idealnya Rp2.000-Rp3.000 per liter.

Hal tersebut agar disparitas antara harga keekonomian dengan subsidi tidak terlalu jauh.

Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Someng mengatakan, harga BBM bersubsidi dalam negeri memang harus sesuai dengan harga keekonomian.

"Agar tidak terlalu jauh, maka besaran kenaikan harga, idealnya Rp2.000-Rp3.000 per liter dengan situasi yang sekarang," katanya saat dijumpai di Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi akan mendidik masyakarat untuk berhemat. Di samping itu, kenaikan harga BBM bersubsidi akan mendorong berhasilnya konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) sebagai upaya pengalihan porsi APBN ke konversi.

"Masyarakat harus di didik hemat, sehingga program konversi BBM ke BBG terus dijalankan," jelasnya.

Di samping itu, Someng juga mengingatkan kepada PT Pertamina (persero) untuk secara dini mencegah adanya punic buying menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi.
Selain itu, Pertamina juga diminya menjamin distribusi dalam kondisi lancar dapat memenuhi masyarakat hingga akhir tahun.

"Cegah punic buying distribusi juga harus lancar agar masyarakat tidak panik seandainya BBM subsidi habis," ujarnya.

Dia mengatakan, masyarakat tidak akan melakukan punic buying di saat BBM baik bersubsidi maupun non subsidi tersedia. Lantaran pada dasarnya yang terpenting bagi masyarakat ketersediaan pasokan BBM.

"Masyarakat akan betul-betul panik jika BBM subsidi dan non subsidi tidak tersedia. Jadi kuncinya ketersediaan," jelas Someng.

Pihaknya mencontohkan, di Indonesia Timur meski harga BBM bersubsidi Rp30.000 per liter tapi masih mampu membeli. Maka, BPH Migas meminta Pertamina menjaga stok BBM aman.

"Pertamina harus pintar kelola dengan baik bagaimna kuota cukup," ujar dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8343 seconds (0.1#10.140)