IBI Dukung Rencana Konsolidasi Bank-bank BUMN
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Bankir Indonesia (IBI) siap mendorong pemerintahan baru untuk melakukan konsolidasi bank-bank BUMN. Hal ini demi menciptakan bank nasional yang memiliki modal dan aset yang kuat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2020 nanti.
Ketua IBI Zulkifli Zaini mengatakan rencana konsolidasi perbankan antara PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dengan PT Bank Mandiri Tbk harus dilakukan dalam menghadapi MEA. Hal ini logis karena kedua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu disebutnya memiliki target pasar yang sama. Sehingga secara bisnis dapat bersinergi dan tumbuh menjadi lebih besar lagi.
“Ya memang saat ini rekomendasi soal konsolidasi sedang kita susun,” ujar Zulkifli saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Dia menilai bank yang besar berarti dapat mendukung pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan terutama di bidang infrastruktur yang sedang digalakkan. Berikutnya tentu dapat memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Modal yang besar juga berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dapat menjadi lebih besar.
"Konsolidasi antar bank juga akan membantu bank-bank BUMN yang memiliki dana terbatas, seperti Bank Tabungan Negara (BTN). Merger dengan bank BUMN yang lebih besar, ini nantinya akan membantu keterbatasan dana bank itu," ujarnya.
Bank dengan modal kecil otomatis akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan fasilitas seperti pengadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Infrastruktur perbankan merupakan faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, sebaiknya ada konsolidasi perbankan untuk menguatkan daya saing.
Tidak ketinggalan dia juga mengatakan perbankan membutuhkan SDM yang berkualitas. IBI menggelar Bankers Career Expo untuk menjaring tenaga terampil yang akan mengisi posisi di bank-bank nasional dan asing. Expo lowongan pekerjaan di bidang perbankan tersebut digelar pada 4-5 November 2014 di Gedung SMESCO-UKM, Jakarta.
Zulkifli mengatakan career expo ini merupakan salah satu upaya IBI dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di bidang perbankan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan kantor cabang guna melayani masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
”Melalui Bankers Career Expo ini, kami ingin menjaring generasi terbaik untuk menjaga dan terus meningkatkan pertumbuhan dan kinerja perbankan nasional, sehingga mampu mendukung penciptaan kondisi perekonomian nasional yang stabil dan siap menuju Masyarakat Ekonomi Asean,” ujarnya.
Penyelenggaraan Career Expo ini juga merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) IBI ke-9 pada 12 Desember 2014. Kegiatan lainnya yaitu pada puncak acara, IBI akan mengadakan Seminar Economic Outlook 2015 yang berlangsung pada 11 Desember 2014, sekaligus peluncuran buku/modul kompetensi bankir yang diterbitkan oleh IBI bekerja sama dengan PT Gramedia Pustaka.
Menurutnya, IBI sebagai organisasi bankir profesional selalu berkomitmen untuk berperan aktif bersama regulator dan pelaku bisnis dalam mendukung perekonomian.
Untuk itu, IBI telah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para bankir guna merealisasikan komitmen tersebut melalui berbagai seminar, forum diskusi serta memberikan masukan kepada pemerintah dan regulator dalam merumuskan kebijakan di sektor perbankan.
Khusus untuk peningkatan kompetensi, IBI bersama stakeholders lainnya telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan yang bertugas melaksanakan sertifikasi bankir yang independen dan bermutu, menetapkan sistem dan metode sertifikasi sesuai kebutuhan industri perbankan, dan memastikan penyusunan standar kompetensi kerja bidang perbankan yang terkini dan setara secara internasional.
Dari 13 bidang kompetensi dalam industri perbankan, IBI melakukan sertifikasi terhadap 9 (sembilan) bidang kompetensi, antara lain Funding & Services, Treasury Dealer, Operation, General Banking, Wealth Management, Risk Management, Compliance, Internal Audit dan Credit. IBI juga akan memberikan gelar profesi kepada pemegang sertifikat kompetensi yang diterbitkan LSPP.
Ketua IBI Zulkifli Zaini mengatakan rencana konsolidasi perbankan antara PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dengan PT Bank Mandiri Tbk harus dilakukan dalam menghadapi MEA. Hal ini logis karena kedua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu disebutnya memiliki target pasar yang sama. Sehingga secara bisnis dapat bersinergi dan tumbuh menjadi lebih besar lagi.
“Ya memang saat ini rekomendasi soal konsolidasi sedang kita susun,” ujar Zulkifli saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Dia menilai bank yang besar berarti dapat mendukung pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan terutama di bidang infrastruktur yang sedang digalakkan. Berikutnya tentu dapat memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Modal yang besar juga berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dapat menjadi lebih besar.
"Konsolidasi antar bank juga akan membantu bank-bank BUMN yang memiliki dana terbatas, seperti Bank Tabungan Negara (BTN). Merger dengan bank BUMN yang lebih besar, ini nantinya akan membantu keterbatasan dana bank itu," ujarnya.
Bank dengan modal kecil otomatis akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan fasilitas seperti pengadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Infrastruktur perbankan merupakan faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, sebaiknya ada konsolidasi perbankan untuk menguatkan daya saing.
Tidak ketinggalan dia juga mengatakan perbankan membutuhkan SDM yang berkualitas. IBI menggelar Bankers Career Expo untuk menjaring tenaga terampil yang akan mengisi posisi di bank-bank nasional dan asing. Expo lowongan pekerjaan di bidang perbankan tersebut digelar pada 4-5 November 2014 di Gedung SMESCO-UKM, Jakarta.
Zulkifli mengatakan career expo ini merupakan salah satu upaya IBI dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di bidang perbankan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan kantor cabang guna melayani masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
”Melalui Bankers Career Expo ini, kami ingin menjaring generasi terbaik untuk menjaga dan terus meningkatkan pertumbuhan dan kinerja perbankan nasional, sehingga mampu mendukung penciptaan kondisi perekonomian nasional yang stabil dan siap menuju Masyarakat Ekonomi Asean,” ujarnya.
Penyelenggaraan Career Expo ini juga merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) IBI ke-9 pada 12 Desember 2014. Kegiatan lainnya yaitu pada puncak acara, IBI akan mengadakan Seminar Economic Outlook 2015 yang berlangsung pada 11 Desember 2014, sekaligus peluncuran buku/modul kompetensi bankir yang diterbitkan oleh IBI bekerja sama dengan PT Gramedia Pustaka.
Menurutnya, IBI sebagai organisasi bankir profesional selalu berkomitmen untuk berperan aktif bersama regulator dan pelaku bisnis dalam mendukung perekonomian.
Untuk itu, IBI telah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para bankir guna merealisasikan komitmen tersebut melalui berbagai seminar, forum diskusi serta memberikan masukan kepada pemerintah dan regulator dalam merumuskan kebijakan di sektor perbankan.
Khusus untuk peningkatan kompetensi, IBI bersama stakeholders lainnya telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan yang bertugas melaksanakan sertifikasi bankir yang independen dan bermutu, menetapkan sistem dan metode sertifikasi sesuai kebutuhan industri perbankan, dan memastikan penyusunan standar kompetensi kerja bidang perbankan yang terkini dan setara secara internasional.
Dari 13 bidang kompetensi dalam industri perbankan, IBI melakukan sertifikasi terhadap 9 (sembilan) bidang kompetensi, antara lain Funding & Services, Treasury Dealer, Operation, General Banking, Wealth Management, Risk Management, Compliance, Internal Audit dan Credit. IBI juga akan memberikan gelar profesi kepada pemegang sertifikat kompetensi yang diterbitkan LSPP.
(gpr)