PNM Yogyakarta Gelar Seminar untuk Nasabah ULaMM
A
A
A
YOGYAKARTA - Setelah sukses menggelar pelatihan kepada nasabah ULaMM Klaster Wangon beberapa waktu lalu, pelatihan serupa kembali dilaksanakan bagi nasabah binaan PNM Cabang Yogyakarta, melalui klaster Purbalingga.
Sektor usaha perdagangan, pertanian, perindustrian, dan jasa menempati posisi usaha dominan dari wilayah ini.
Pemimpin PNM Cabang Yogyakarta, Dhandi Iswandi mengungkapkan, melalui program ini diharapkan masyarakat semakin mengenal PNM.
Pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) saat ini semakin mengalami tantangan yang berat untuk tetap bertahan menjalankan bisnisnya. Keunikan produk atau jasa yang ditawarkan akan menjadi nilai unggul bagi mereka untuk tetap bertahan pada sektor bisnis yang ditekuni.
"Pembinaan secara internal bagi pengusaha juga menjadi factor yang tidak boleh terlewatkan sebagai salah satu strategi pengembangan usaha. Melalui tema seminar kali ini diharapkan pengusaha UMKM memiliki pondasi yang kuat dalam hal manajerial usaha sehingga struktur usaha yang kompeten dapat terbentuk,” ujar Dhandi dalam siaran persnya, Minggu (9/11/2014).
Arief Mulyadi, Executive Vice President I PT PNM (Persero), menambahkan salah satu faktor yang melandasi pelaksanaan PKU adalah pada umumnya pelaku UMKM belum dapat melaksanakan usaha dan produksinya secara optimal.
Hal ini terjadi, baik karena masalah modal kerja, minimnya teknologi, dan akses pasar yang terbatas, hingga sistem manajemen yang masih dasar.
“Pelatihan reguler kepada debitur UMKM ini dilaksanakan secara tatap muka dengan peserta yang heterogen dan modul pelatihan generik, serta mendatangkan motivator dan praktisi usaha yang sukses di bisnisnya,” kata dia.
Pertumbuhan signifikan pembiayaan ULaMM di wilayah Purbalingga tersebut selaras dengan pertambahan jumlah debitur.
"Semangat yang tumbuh dan berkembang di kalangan pelaku usaha inilah yang menjadi respon positif bagi PNM untuk lebih giat lagi melaksanakan pelatihan serupa dengan tema yang berbeda-beda,” tambahnya.
Disamping itu, pencapaian cabang Yogyakarta hingga akhir Oktober 2014 mencatatkan peningkatan yang baik.
Total pembiayaan Outstanding per Oktober 2014 mencapai Rp119 miliar atau meningkat sebesar 1,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 sebesar Rp117 miliar.
Sektor usaha perdagangan, pertanian, perindustrian, dan jasa menempati posisi usaha dominan dari wilayah ini.
Pemimpin PNM Cabang Yogyakarta, Dhandi Iswandi mengungkapkan, melalui program ini diharapkan masyarakat semakin mengenal PNM.
Pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) saat ini semakin mengalami tantangan yang berat untuk tetap bertahan menjalankan bisnisnya. Keunikan produk atau jasa yang ditawarkan akan menjadi nilai unggul bagi mereka untuk tetap bertahan pada sektor bisnis yang ditekuni.
"Pembinaan secara internal bagi pengusaha juga menjadi factor yang tidak boleh terlewatkan sebagai salah satu strategi pengembangan usaha. Melalui tema seminar kali ini diharapkan pengusaha UMKM memiliki pondasi yang kuat dalam hal manajerial usaha sehingga struktur usaha yang kompeten dapat terbentuk,” ujar Dhandi dalam siaran persnya, Minggu (9/11/2014).
Arief Mulyadi, Executive Vice President I PT PNM (Persero), menambahkan salah satu faktor yang melandasi pelaksanaan PKU adalah pada umumnya pelaku UMKM belum dapat melaksanakan usaha dan produksinya secara optimal.
Hal ini terjadi, baik karena masalah modal kerja, minimnya teknologi, dan akses pasar yang terbatas, hingga sistem manajemen yang masih dasar.
“Pelatihan reguler kepada debitur UMKM ini dilaksanakan secara tatap muka dengan peserta yang heterogen dan modul pelatihan generik, serta mendatangkan motivator dan praktisi usaha yang sukses di bisnisnya,” kata dia.
Pertumbuhan signifikan pembiayaan ULaMM di wilayah Purbalingga tersebut selaras dengan pertambahan jumlah debitur.
"Semangat yang tumbuh dan berkembang di kalangan pelaku usaha inilah yang menjadi respon positif bagi PNM untuk lebih giat lagi melaksanakan pelatihan serupa dengan tema yang berbeda-beda,” tambahnya.
Disamping itu, pencapaian cabang Yogyakarta hingga akhir Oktober 2014 mencatatkan peningkatan yang baik.
Total pembiayaan Outstanding per Oktober 2014 mencapai Rp119 miliar atau meningkat sebesar 1,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 sebesar Rp117 miliar.
(dmd)