Kekuatan Ekonomi Indonesia di Atas Inggris
A
A
A
JAKARTA - Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) mengungkapkan potensi ekonomi Indonesia di kancah dunia. Mereka menyebutkan kekuatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit di atas Inggris.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/11/2014), PDBI mencatat laporan Bank Dunia, berdasarkan Purchasing Power Parity, Indonesia menduduki posisi kekuatan nomor 9 dunia dengan PDB (produk domestik bruto) USD2,39 triliun atau sekitar Rp29.000 triliun (kurs Rp12.173/USD), sedikit di atas PDB Inggris sebesar USD2,32 triliun.
Namun, PDB per kapita Indonesia baru USD9.600, hanya 1/3 dari PDB per kapita Inggris (USD34.778). Indonesia juga masih ketinggalan di bidang pembangunan, infrastruktur, inovasi, teknologi, skill workers, tingkat pendidikan, serta kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, berdasarkan survei 600 CEO terbaru dari PWC diungkapkan, bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi ke-3 setelah China dan Amerika Serikat di antara negara-negara anggota APEC.
Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) juga baru saja menyelesaikan kajian terbaru berjudul "Anatomy Indonesia Inc: The New Global Powerhouse” yang meneliti lebih dari 800 entitas yang terdiri dari BUMN, swasta nasional, asing, dan multinasional (MNC), yang berhasil dikumpulkan kinerja keuangannya per 2013.
Total aset mereka mencapai Rp10.484 triliun dengan 46% milik BUMN, 28% konglomerat, 21% perusahaan asing dan MNC, serta sisanya 5% dimiliki perusahaan domestik.
Dari total capitalization yang tercatat di BEI (bursa efek Indonesia) sebesar Rp4.219 triliun, maka BUMN menguasai 23%, asing dan MNC 24%, perusahaan domestik sebesar 8%, serta porsi terbesar dikuasai konglomerat (45%).
Demikian juga dari segi penjualan, dari total revenue Rp4.734 triliun, perusahaan BUMN masih mendominasi dengan 43%, disusul konglomerat 35% dan sisanya MNC (17%) serta domestik 5%.
Dari segi perolehan laba, dan besaran equity yang dimiliki, perusahaan BUMN tetap menduduki porsi dominan. Kecuali dalam penyetoran laba ke negara perusahaan konglomerat memiliki porsi terbesar.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/11/2014), PDBI mencatat laporan Bank Dunia, berdasarkan Purchasing Power Parity, Indonesia menduduki posisi kekuatan nomor 9 dunia dengan PDB (produk domestik bruto) USD2,39 triliun atau sekitar Rp29.000 triliun (kurs Rp12.173/USD), sedikit di atas PDB Inggris sebesar USD2,32 triliun.
Namun, PDB per kapita Indonesia baru USD9.600, hanya 1/3 dari PDB per kapita Inggris (USD34.778). Indonesia juga masih ketinggalan di bidang pembangunan, infrastruktur, inovasi, teknologi, skill workers, tingkat pendidikan, serta kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, berdasarkan survei 600 CEO terbaru dari PWC diungkapkan, bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi ke-3 setelah China dan Amerika Serikat di antara negara-negara anggota APEC.
Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) juga baru saja menyelesaikan kajian terbaru berjudul "Anatomy Indonesia Inc: The New Global Powerhouse” yang meneliti lebih dari 800 entitas yang terdiri dari BUMN, swasta nasional, asing, dan multinasional (MNC), yang berhasil dikumpulkan kinerja keuangannya per 2013.
Total aset mereka mencapai Rp10.484 triliun dengan 46% milik BUMN, 28% konglomerat, 21% perusahaan asing dan MNC, serta sisanya 5% dimiliki perusahaan domestik.
Dari total capitalization yang tercatat di BEI (bursa efek Indonesia) sebesar Rp4.219 triliun, maka BUMN menguasai 23%, asing dan MNC 24%, perusahaan domestik sebesar 8%, serta porsi terbesar dikuasai konglomerat (45%).
Demikian juga dari segi penjualan, dari total revenue Rp4.734 triliun, perusahaan BUMN masih mendominasi dengan 43%, disusul konglomerat 35% dan sisanya MNC (17%) serta domestik 5%.
Dari segi perolehan laba, dan besaran equity yang dimiliki, perusahaan BUMN tetap menduduki porsi dominan. Kecuali dalam penyetoran laba ke negara perusahaan konglomerat memiliki porsi terbesar.
(dmd)