Pertumbuhan Ekonomi Global Dorong Ekspor di Kepri
A
A
A
BATAM - Dosen Bisnis Internasional Universitas Putera Batam Suyono Saputra melihat, pertumbuhan ekonomi makro global 2015 akan mendorong ekspor sekaligus permintaan barang secara global di Kepulauan Riau (Kepri).
"Ini yang diantisipasi para industriawan asing yang ingin membuka basis produksi di Batam karena permintaan global mulai masuk tren positif," katanya, Senin (10/11/2014).
Dia juga memandang catatan pendaftaran dan realisasi investasi ke Batam yang meningkat mencerminkan kepercayaan global terhadap kawasan FTZ Batam sudah meningkat.
Namun, tren positif itu tetap harus dipertahankan dengan berbagai cara.
"Ini menandakan Batam masih punya daya tarik investasi. Tren positif ini menjadi tantangan BP Batam untuk mempertahankan kondisi seperti ini. Antara lain dengan memberi jaminan ketersediaan lahan dan ketersediaan tenaga kerja," ujarnya.
Dalam waktu bersamaan, diharapkan kategori investor yang masuk juga tidak lagi skala kecil-menengah. Namun, skala besar yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Langkah seleksi itu bisa memuluskan perusahaan teknologi tinggi agar terjadi transfer teknologi.
Suyono juga melihat pertumbuhan ekonomi makro global pada 2015 yang akan mendorong ekspor sekaligus permintaan barang secara global.
"Ini yang diantisipasi para industriawan asing yang ingin membuka basis produksi di Batam. Karena permintaan global mulai masuk tren positif," pungkasnya.
"Ini yang diantisipasi para industriawan asing yang ingin membuka basis produksi di Batam karena permintaan global mulai masuk tren positif," katanya, Senin (10/11/2014).
Dia juga memandang catatan pendaftaran dan realisasi investasi ke Batam yang meningkat mencerminkan kepercayaan global terhadap kawasan FTZ Batam sudah meningkat.
Namun, tren positif itu tetap harus dipertahankan dengan berbagai cara.
"Ini menandakan Batam masih punya daya tarik investasi. Tren positif ini menjadi tantangan BP Batam untuk mempertahankan kondisi seperti ini. Antara lain dengan memberi jaminan ketersediaan lahan dan ketersediaan tenaga kerja," ujarnya.
Dalam waktu bersamaan, diharapkan kategori investor yang masuk juga tidak lagi skala kecil-menengah. Namun, skala besar yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Langkah seleksi itu bisa memuluskan perusahaan teknologi tinggi agar terjadi transfer teknologi.
Suyono juga melihat pertumbuhan ekonomi makro global pada 2015 yang akan mendorong ekspor sekaligus permintaan barang secara global.
"Ini yang diantisipasi para industriawan asing yang ingin membuka basis produksi di Batam. Karena permintaan global mulai masuk tren positif," pungkasnya.
(izz)