Kapasitas Bandara Hang Nadim Memuncak
A
A
A
BATAM - Pertumbuhan penumpang di Bandara Hang Nadim Batam sepanjang 2014 yang diperkirakan menyentuh lima juta orang menandakan bandara itu sudah mencapai puncak kapasitas. Jumlah penumpang pun diperkirakan terus bertambah sehingga kapasitas terminal mendesak ditambah.
Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan jumlah penumpang di Bandara Hang Nadim terus meningkat setiap tahunnya hingga menyentuh batas maksimal terminal. Jumlah rata-rata penumpang di Bandara Hang Nadim pada tahun ini mencapai 13ribu orang pada hari biasa dan 16ribu orang pada hari raya.
"Jumlah ini terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan pada tahun ini totalnya sampai lima juta orang. Artinya jumlah itu sudah mencapai kajian awal saat pertama kali dibangun di masa BJ Habibie," kata dia, Selasa (11/11/2014).
Pada awal tahun 2014, BP Batam sudah memprediksi terjadinya lonjakan pertumbuhan penumpang hingga 15% setiap tahunnya. Jumlah itu juga diikuti pertumbuhan penerbangan sebesar 5% pertahun.
Kemudian kapasitas Bandara Internasional Hang Nadim Batam juga akan ditingkatkan menjadi 16 juta penumpang per tahun dari pembangunan terminal baru dan pengembangan terminal lama dari sebelumnya hanya sebesar lima juta penumpang per tahun.
"Proses pembangunan terminal lama juga baru akan dimulai pada tahun 2017 mendatang, dan setelah selesai baru akan dilanjutkan pada pembangunan terminal yang baru. Pada saat ini rancangan terminal barunya sudah ada dan rencana pembangunan akan dilakukan pada sisi kiri terminal kargo," kata dia
BP Batam, kata Djoko, sudah mengantisipasi pertumbuhan itu dengan memacu sistem pelayanan untuk mempercepat dan ketepatan. Baru-baru ini BP Batam menggandeng PT Angkasa Pura II untuk memacu layanan tersebut.
Di samping itu, pengembangan Bandara Hang Nadim juga masuk dalam program strategis BP Batam dengan munculnya lini fasilitas maintenance repair overhaul (MRO) bagi industri penerbangan.
"Hang Nadim juga sebagai hub atau pusat penumpukan kargo dan penumpang di Asia Tenggara, maka kapasitas dan pelayanan harus ditingkatkan," kata Djoko.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh BP Batam, tercatat pada tahun 2012 jumlah penumpang Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebanyak 3,8 juta orang dengan 84 penerbangan per harinya. Sementara pada tahun 2013 jumlah penumpang meningkat menjadi 4,1 juta penumpang dengan jumlah penerbangan mencapai 104 penerbangan reguler per hari.
Sementara itu, Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Batam menyatakan kondisi Bandara Hang Nadim hingga saat ini belum menunjukkan perbaikan layanan meski sudah disemat bandara internasional.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Batam Jadi Rajagukguk mencontohkan hingga saat ini beberapa fasilitas seperti toilet di Hang Nadim masih tidak layak. Selain itu juga tata letak tenan yang masih semrawut. Begitu juga dengan parkir dan taksi.
"Bandara seharusnya tidak seperti pasar basah. BP Batam harus memperbaiki secepat mungkin," kata dia, kemarin.
Jadi mengatakan, sebagian besar konsumen transportasi udara dan turis di Hang Nadim masih mengeluhkan kondisi Hang Nadim. Hal ini justru bertolak belakang dengan status Hang Nadim sebagai salah satu bandara internasional.
Dia meminta BP Batam segera membenahi layanan dimulai dari penataan tenan yang terlihat memenuhi bandara tanpa perencanaan yang matang. Banyak bagian dari interior Hang Nadim justru dipakai tenan komersil yang membuat Bandara Hang Nadim tampak seperti pasar.
Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan jumlah penumpang di Bandara Hang Nadim terus meningkat setiap tahunnya hingga menyentuh batas maksimal terminal. Jumlah rata-rata penumpang di Bandara Hang Nadim pada tahun ini mencapai 13ribu orang pada hari biasa dan 16ribu orang pada hari raya.
"Jumlah ini terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan pada tahun ini totalnya sampai lima juta orang. Artinya jumlah itu sudah mencapai kajian awal saat pertama kali dibangun di masa BJ Habibie," kata dia, Selasa (11/11/2014).
Pada awal tahun 2014, BP Batam sudah memprediksi terjadinya lonjakan pertumbuhan penumpang hingga 15% setiap tahunnya. Jumlah itu juga diikuti pertumbuhan penerbangan sebesar 5% pertahun.
Kemudian kapasitas Bandara Internasional Hang Nadim Batam juga akan ditingkatkan menjadi 16 juta penumpang per tahun dari pembangunan terminal baru dan pengembangan terminal lama dari sebelumnya hanya sebesar lima juta penumpang per tahun.
"Proses pembangunan terminal lama juga baru akan dimulai pada tahun 2017 mendatang, dan setelah selesai baru akan dilanjutkan pada pembangunan terminal yang baru. Pada saat ini rancangan terminal barunya sudah ada dan rencana pembangunan akan dilakukan pada sisi kiri terminal kargo," kata dia
BP Batam, kata Djoko, sudah mengantisipasi pertumbuhan itu dengan memacu sistem pelayanan untuk mempercepat dan ketepatan. Baru-baru ini BP Batam menggandeng PT Angkasa Pura II untuk memacu layanan tersebut.
Di samping itu, pengembangan Bandara Hang Nadim juga masuk dalam program strategis BP Batam dengan munculnya lini fasilitas maintenance repair overhaul (MRO) bagi industri penerbangan.
"Hang Nadim juga sebagai hub atau pusat penumpukan kargo dan penumpang di Asia Tenggara, maka kapasitas dan pelayanan harus ditingkatkan," kata Djoko.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh BP Batam, tercatat pada tahun 2012 jumlah penumpang Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebanyak 3,8 juta orang dengan 84 penerbangan per harinya. Sementara pada tahun 2013 jumlah penumpang meningkat menjadi 4,1 juta penumpang dengan jumlah penerbangan mencapai 104 penerbangan reguler per hari.
Sementara itu, Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Batam menyatakan kondisi Bandara Hang Nadim hingga saat ini belum menunjukkan perbaikan layanan meski sudah disemat bandara internasional.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Batam Jadi Rajagukguk mencontohkan hingga saat ini beberapa fasilitas seperti toilet di Hang Nadim masih tidak layak. Selain itu juga tata letak tenan yang masih semrawut. Begitu juga dengan parkir dan taksi.
"Bandara seharusnya tidak seperti pasar basah. BP Batam harus memperbaiki secepat mungkin," kata dia, kemarin.
Jadi mengatakan, sebagian besar konsumen transportasi udara dan turis di Hang Nadim masih mengeluhkan kondisi Hang Nadim. Hal ini justru bertolak belakang dengan status Hang Nadim sebagai salah satu bandara internasional.
Dia meminta BP Batam segera membenahi layanan dimulai dari penataan tenan yang terlihat memenuhi bandara tanpa perencanaan yang matang. Banyak bagian dari interior Hang Nadim justru dipakai tenan komersil yang membuat Bandara Hang Nadim tampak seperti pasar.
(gpr)