Toba Bara Targetkan Produksi 7,8 Juta Ton
A
A
A
JAKARTA - PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) menargetkan produksi batu bara mencapai 7,2 juta ton sampai dengan 7,8 juta ton hingga akhir 2014.
Corporate Secretary Toba Bara Sejahtra Pandu Patria Syahrir mengatakan, perseroan meyakini mampu memenuhi target produksi batu bara hingga akhir 2014 mencapai 7,8 juta ton. Hal tersebut didukung dengan produksi selama sembilan bulan pertama tahun ini sebanyak 6,4 juta ton.
“Produksi batu bara perusahaan dalam sembilan pertama di 2014 sebesar 6,4 juta ton. Rencananya, perseroan akan memproduksi batu bara sekitar 7,2 juta ton hingga 7,8 juta ton pada 2014. Dan, kami optimistis target tersebut akan tercapai,” kata Pandu kepada sejumlah media di Jakarta kemarin. Menurut dia, pencapaian produksi 6,4 juta ton tersebut setara dengan kenaikan volume produksi 39,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2013. Sementaraitu, volumepenjualan selama tiga kuartal di 2014 meningkat38,6% dari 4,4jutaton menjadi 6,1 juta ton.
“Perseroan juga berhasil menurunkan striping ratio (SR) dari 13 kali menjadi 13,2 kali,” tambahnya. Sebagai informasi , hingga akhir September 2014, TOBA telah menjual 90-95% batu bara dengan kontrak fixed price. Penjualan batu bara perseroan terutama diekspor ke sejumlah negara-negara Asia seperti China, Taiwan, Korea Selatan, dan India. Laporan tersebut mengumumkan nilai penjualan hingga September 2014 tercatat sebesar USD389,7 juta, atau meningkat 31% dibandingkan periode yang sama di 2013. Hingga kuartal III/2014, EBITDA tercatat sebesar USD57,8 juta atau naik 44,1% dibandingkan periode yang sama di 2013.
“Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD30,9 juta per akhir September 2014, perolehan ini meningkat 60,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya. Sepanjang tahun ini, TOBA menganggarkan belanja modal mencapai USD15,5 juta, yang sebagian sebesar atau 51% digunakanuntukpembebasanlahan. Perseroan telah menyerap belanja modal sebesar USD10,23 juta, terutama untuk pembebasan lahan serta peralatan dan fasilitas operasional.
Hingga periode September 2014, proses pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit PKU perseroan dalam tahap penyiapan tapak pabrik. Adapun kapasitas pabrik kelapa sawit yang sedang dibangun adalah 30 ton/ jam dan diperkirakan pabrik ini selesai dibangun akhir 2015. Sementara itu anak usaha perseroan, Indomoning, telah menyelesaikan pembangunan transfer conveyor belt yang menghubungkan langsung antara CPP baru dengan existing conveyor belt.
Analis PT Bahana Securities Jennifer Frederika Yapply mengatakan nahwa harga batu bara akan terus dalam tekanan. “Namun, harga batu bara telah jatuh secara signifikan. Tapi belum ada yang memberikan outlook harga atau memberikan gambaran positif bagi industri,” papar dia dalam risetnya.
Heru febrianto
Corporate Secretary Toba Bara Sejahtra Pandu Patria Syahrir mengatakan, perseroan meyakini mampu memenuhi target produksi batu bara hingga akhir 2014 mencapai 7,8 juta ton. Hal tersebut didukung dengan produksi selama sembilan bulan pertama tahun ini sebanyak 6,4 juta ton.
“Produksi batu bara perusahaan dalam sembilan pertama di 2014 sebesar 6,4 juta ton. Rencananya, perseroan akan memproduksi batu bara sekitar 7,2 juta ton hingga 7,8 juta ton pada 2014. Dan, kami optimistis target tersebut akan tercapai,” kata Pandu kepada sejumlah media di Jakarta kemarin. Menurut dia, pencapaian produksi 6,4 juta ton tersebut setara dengan kenaikan volume produksi 39,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2013. Sementaraitu, volumepenjualan selama tiga kuartal di 2014 meningkat38,6% dari 4,4jutaton menjadi 6,1 juta ton.
“Perseroan juga berhasil menurunkan striping ratio (SR) dari 13 kali menjadi 13,2 kali,” tambahnya. Sebagai informasi , hingga akhir September 2014, TOBA telah menjual 90-95% batu bara dengan kontrak fixed price. Penjualan batu bara perseroan terutama diekspor ke sejumlah negara-negara Asia seperti China, Taiwan, Korea Selatan, dan India. Laporan tersebut mengumumkan nilai penjualan hingga September 2014 tercatat sebesar USD389,7 juta, atau meningkat 31% dibandingkan periode yang sama di 2013. Hingga kuartal III/2014, EBITDA tercatat sebesar USD57,8 juta atau naik 44,1% dibandingkan periode yang sama di 2013.
“Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD30,9 juta per akhir September 2014, perolehan ini meningkat 60,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya. Sepanjang tahun ini, TOBA menganggarkan belanja modal mencapai USD15,5 juta, yang sebagian sebesar atau 51% digunakanuntukpembebasanlahan. Perseroan telah menyerap belanja modal sebesar USD10,23 juta, terutama untuk pembebasan lahan serta peralatan dan fasilitas operasional.
Hingga periode September 2014, proses pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit PKU perseroan dalam tahap penyiapan tapak pabrik. Adapun kapasitas pabrik kelapa sawit yang sedang dibangun adalah 30 ton/ jam dan diperkirakan pabrik ini selesai dibangun akhir 2015. Sementara itu anak usaha perseroan, Indomoning, telah menyelesaikan pembangunan transfer conveyor belt yang menghubungkan langsung antara CPP baru dengan existing conveyor belt.
Analis PT Bahana Securities Jennifer Frederika Yapply mengatakan nahwa harga batu bara akan terus dalam tekanan. “Namun, harga batu bara telah jatuh secara signifikan. Tapi belum ada yang memberikan outlook harga atau memberikan gambaran positif bagi industri,” papar dia dalam risetnya.
Heru febrianto
(ars)