Hyundai dan Kia Dorong Mobil Ramah Lingkungan
A
A
A
SEOUL - Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp berencana meningkatkan jumlah mobil hemat bahan bakar hingga tiga kali lipat pada 2020.
Langkah ini dilakukan meningkatkan daya saingnya dalam penghematan bahan bakar. Para investor menyuarakan kekhawatiran tentang versi Genesis terbaru Hyundai dan Soul dari Kia yang lebih boros bahan bakar dibandingkan pendahulunya. Selain itu, juga karena denda USD350 juta di Amerika Serikat (AS) sebab melebihkan data tingkat kehematan bahan bakar kendaraannya.
Langkah yang diumumkan kemarin itu sepekan setelah kedua perusahaan berjanji meningkatkan tingkat kehematan bahan bakar mobilnya hingga 25% pada 2020, untuk memenuhi regulasi emisi di AS, Eropa, dan Korea Selatan (Korsel). Kedua perusahaan juga mengumumkan akan membeli kembali sahamnya senilai USD615 juta. Langkah ini dinilai untuk meredam kemarahan investor dengan tawaran USD10 miliar untuk properti yang akan digunakan sebagai kantor pusat yang baru.
“Para investor telah mengomplain kurangnya kebijakan yang ramah pada pemegang saham Hyundai dan kurangnya komunikasi tentang visinya, terutama setelah kesepakatan properti itu,” papar analis Yim Eun-young dari Samsung Securities, dikutip kantor berita AFP.
“Pengumuman hari ini tampaknya menjadi bagian upayanya menenangkan para pemegang saham dan komunikasi yang lebih baik dengan pasar.” Saham Hyundai turun 25% tahun ini, tapi mengalami kenaikan 17% sejak menyentuh level terendah dalam empat tahun pada 5 November. Saham Kia turun 0,9% saat indeks melemah 2,4%. Sesuai rencana yang diungkapkan kemarin, Hyundai dan Kia akan menaikkan jumlah mobil hemat bahan bakar pada 2020.
“Kami telah menetapkan target internal yang menempatkannya menjadi nomor dua di pasar mobil ramah lingkungan secara global, yang diperkirakan tumbuh dari 2,2 juta mobil tahun ini menjadi 6,4 juta pada 2020,” papar pernyataan bersama Hyundai dan Kia. Hyundai dan Kia berencana merilis 12 model mobil tenaga mesin hibrida bensin dan listrik, memperluas lini ke mobil ukuran kecil dan mobil sport utility vehicles (SUV).
Jajaran mobil ramah lingkungan ini juga termasuk 6 mobil hibrida ukuran menengah, 2 mobil bahan bakar sel, dan 2 mobil listrik tenaga baterai. September lalu Hyundai sempat diguncang aksi mogok kerja para pegawainya. Sekitar 40.000 pegawai Hyundai menggelar mogok kerja selama dua jam pada 24 September. Mereka mengecam kegagalan negosiasi pengaturan upah dengan pihak perusahaan.
Pekerja di pabrik utama Hyundai di Kota Ulsan dan kota lainnya di Korsel, menolak bekerja selama dua jam pada Selasa (23/9) dan Rabu (24/9). Mogok kerja kali ini merupakan yang kedua dalam satu bulan.
Pekerja menuntut agar bonus dimasukkan sebagai bagian dari gaji pokok yang digunakan untuk menghitung upah lembur, sif hari libur, dan dana pensiun. Menurut perusahaan, memasukkan bonus dalam bagian gaji pokok akan menaikkan tagihan gaji hingga 10%.
Syarifudin
Langkah ini dilakukan meningkatkan daya saingnya dalam penghematan bahan bakar. Para investor menyuarakan kekhawatiran tentang versi Genesis terbaru Hyundai dan Soul dari Kia yang lebih boros bahan bakar dibandingkan pendahulunya. Selain itu, juga karena denda USD350 juta di Amerika Serikat (AS) sebab melebihkan data tingkat kehematan bahan bakar kendaraannya.
Langkah yang diumumkan kemarin itu sepekan setelah kedua perusahaan berjanji meningkatkan tingkat kehematan bahan bakar mobilnya hingga 25% pada 2020, untuk memenuhi regulasi emisi di AS, Eropa, dan Korea Selatan (Korsel). Kedua perusahaan juga mengumumkan akan membeli kembali sahamnya senilai USD615 juta. Langkah ini dinilai untuk meredam kemarahan investor dengan tawaran USD10 miliar untuk properti yang akan digunakan sebagai kantor pusat yang baru.
“Para investor telah mengomplain kurangnya kebijakan yang ramah pada pemegang saham Hyundai dan kurangnya komunikasi tentang visinya, terutama setelah kesepakatan properti itu,” papar analis Yim Eun-young dari Samsung Securities, dikutip kantor berita AFP.
“Pengumuman hari ini tampaknya menjadi bagian upayanya menenangkan para pemegang saham dan komunikasi yang lebih baik dengan pasar.” Saham Hyundai turun 25% tahun ini, tapi mengalami kenaikan 17% sejak menyentuh level terendah dalam empat tahun pada 5 November. Saham Kia turun 0,9% saat indeks melemah 2,4%. Sesuai rencana yang diungkapkan kemarin, Hyundai dan Kia akan menaikkan jumlah mobil hemat bahan bakar pada 2020.
“Kami telah menetapkan target internal yang menempatkannya menjadi nomor dua di pasar mobil ramah lingkungan secara global, yang diperkirakan tumbuh dari 2,2 juta mobil tahun ini menjadi 6,4 juta pada 2020,” papar pernyataan bersama Hyundai dan Kia. Hyundai dan Kia berencana merilis 12 model mobil tenaga mesin hibrida bensin dan listrik, memperluas lini ke mobil ukuran kecil dan mobil sport utility vehicles (SUV).
Jajaran mobil ramah lingkungan ini juga termasuk 6 mobil hibrida ukuran menengah, 2 mobil bahan bakar sel, dan 2 mobil listrik tenaga baterai. September lalu Hyundai sempat diguncang aksi mogok kerja para pegawainya. Sekitar 40.000 pegawai Hyundai menggelar mogok kerja selama dua jam pada 24 September. Mereka mengecam kegagalan negosiasi pengaturan upah dengan pihak perusahaan.
Pekerja di pabrik utama Hyundai di Kota Ulsan dan kota lainnya di Korsel, menolak bekerja selama dua jam pada Selasa (23/9) dan Rabu (24/9). Mogok kerja kali ini merupakan yang kedua dalam satu bulan.
Pekerja menuntut agar bonus dimasukkan sebagai bagian dari gaji pokok yang digunakan untuk menghitung upah lembur, sif hari libur, dan dana pensiun. Menurut perusahaan, memasukkan bonus dalam bagian gaji pokok akan menaikkan tagihan gaji hingga 10%.
Syarifudin
(ars)