Jawa Barat Resmikan Forum Pengembangan Ekonomi
A
A
A
BANDUNG - Forum pengembangan ekonomi daerah Jawa Barat atau West Java Incorporated (WJI) diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perekonomian wilayah itu.
Forum tersebut melibatkan Bank Indonesia (BI), Pemerintah Daerah Jawa Barat, Kadin Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, sektor swasta, dan instansi terkait lainnya. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, di forum WJI terdapat beberapa aktivitas utama untuk mendorong terbukanya akses pasar bagi pengusaha Jawa Barat. Caranya melalui diseminasi poinpoin perjanjian perdagangan internasional dan komitmen dengan negara lain.
Selain itu, ujar Agus, WJI juga akan menjadi saluran solusi atas permasalahan bisnis dan investasi. Yang tak kalah penting adalah dapat melakukan promosi program- program pemerintah, seperti Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), proyek pemda, usaha kecil menengah, dan Entrepreneurship, Tourism, Trade, and Investment (ETTI) melalui sistem informasi Investor Relation Unit (IRU) yang ada di WJI.
“Selain itu, juga untuk membangun persepsi positif atas provinsi Jawa Barat terutama menghadapi MEA tahun 2015,” kata Agus seusai meresmikan WJI di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dia melanjutkan, forum WJI diharapkan dapat menyinergikan peran masing-masing pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan daerah melalui tiga pilar, yakni investasi, perdagangan, dan pembiayaan.
Menurut Agus, sebagai pionir dalam pembentukan forum pengembangan ekonomi daerah, tentunya keberhasilan yang dicapai Jawa Barat akan dapat memacu daerah lainnya. Dia berharap forum pengembangan ekonomi Jawa Barat dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangun.
“Kalau Jawa Barat sukses dapat memberikan sumbangsih yang besar tidak hanya pada provinsi ini, tetapi juga pada perekonomian nasional,” ujarnya. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Soetisno menambahkan, WJI ditujukan untuk mendorong akselerasi investasi di Jawa Barat serta menyelesaikan hambatan atau permasalahan yang ada di wilayah tersebut.
“Banyak hambatan-hambatan seperti perizinan, regulasi, maupun kepastian hukum. Nah, di sini dengan adanya kebersamaan ini saya kira apa yang menjadi sumbatan-sumbatan ini kita urai,” ujar dia. Agung menambahkan, salah satu persoalan yang menghambat adalah infrastruktur yang belum memadai. Adapun masalah lain adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja dan database perusahaan lokal. “Makanya kita akan tingkatkan keterampilan tenaga kerja,” ujar Agung.
Selain itu, ujar dia, instrumen mengenai finansial juga perlu disiapkan untuk mendukung investasi dan meningkatkan daya saing. Dia berharap, dengan adanya forum ini, ke depan industri tidak hanya berpusat di Jawa Barat saja melainkan di wilayah timur.
Kunthi fahmar sandy
Forum tersebut melibatkan Bank Indonesia (BI), Pemerintah Daerah Jawa Barat, Kadin Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, sektor swasta, dan instansi terkait lainnya. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, di forum WJI terdapat beberapa aktivitas utama untuk mendorong terbukanya akses pasar bagi pengusaha Jawa Barat. Caranya melalui diseminasi poinpoin perjanjian perdagangan internasional dan komitmen dengan negara lain.
Selain itu, ujar Agus, WJI juga akan menjadi saluran solusi atas permasalahan bisnis dan investasi. Yang tak kalah penting adalah dapat melakukan promosi program- program pemerintah, seperti Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), proyek pemda, usaha kecil menengah, dan Entrepreneurship, Tourism, Trade, and Investment (ETTI) melalui sistem informasi Investor Relation Unit (IRU) yang ada di WJI.
“Selain itu, juga untuk membangun persepsi positif atas provinsi Jawa Barat terutama menghadapi MEA tahun 2015,” kata Agus seusai meresmikan WJI di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dia melanjutkan, forum WJI diharapkan dapat menyinergikan peran masing-masing pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan daerah melalui tiga pilar, yakni investasi, perdagangan, dan pembiayaan.
Menurut Agus, sebagai pionir dalam pembentukan forum pengembangan ekonomi daerah, tentunya keberhasilan yang dicapai Jawa Barat akan dapat memacu daerah lainnya. Dia berharap forum pengembangan ekonomi Jawa Barat dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangun.
“Kalau Jawa Barat sukses dapat memberikan sumbangsih yang besar tidak hanya pada provinsi ini, tetapi juga pada perekonomian nasional,” ujarnya. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Soetisno menambahkan, WJI ditujukan untuk mendorong akselerasi investasi di Jawa Barat serta menyelesaikan hambatan atau permasalahan yang ada di wilayah tersebut.
“Banyak hambatan-hambatan seperti perizinan, regulasi, maupun kepastian hukum. Nah, di sini dengan adanya kebersamaan ini saya kira apa yang menjadi sumbatan-sumbatan ini kita urai,” ujar dia. Agung menambahkan, salah satu persoalan yang menghambat adalah infrastruktur yang belum memadai. Adapun masalah lain adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja dan database perusahaan lokal. “Makanya kita akan tingkatkan keterampilan tenaga kerja,” ujar Agung.
Selain itu, ujar dia, instrumen mengenai finansial juga perlu disiapkan untuk mendukung investasi dan meningkatkan daya saing. Dia berharap, dengan adanya forum ini, ke depan industri tidak hanya berpusat di Jawa Barat saja melainkan di wilayah timur.
Kunthi fahmar sandy
(ars)