WTI Menuju Penurunan Mingguan Terpanjang Sejak 1986
A
A
A
MELBOURNE - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menuju penurunan mingguan terpanjang dalam hampir tiga dekade.
Sedangkan minyak brent berada pada rekor penurunan beruntun di tengah spekulasi bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menahan diri untuk memangkas produksi demi meredakan kekhawatiran terhadap pasokan.
Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York dan siap menuju penurunan mingguan ketujuh, merupakan penurunan terpanjang sejak Maret 1986.
Goldman Sachs Group Inc menyatakan bahwa penurunan harga minyak ini karena OPEC akan mempertahankan produksinya. Sementara laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma meningkat ke level tertinggi sejak Mei 2014.
"Pasar sedang ketakutan saat ini, namun akan surut tergantung apa yang dipikirkan OPEC." kata Kepala Investasi di Ayers Alliance Securities Jonathan Barratt seperti dilansir Bloomberg, Jumat (14/11/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Desember berada di USD74,42 per barel, naik 21 sen pada pukul 13.26 siang waktu Sydney. Kontrak turun USD2,97 ke USD74,21 kemarin, penutupan terendah sejak September 2010.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 45% di atas rata-rata 100-hari. Harga turun 5,4% sepanjang pekan ini, dan anjlok 24% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak mentah brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Januari naik 66 sen atau 0,9% ke USD78,15 per barel.
Kontrak Desember yang berakhir kemarin setelah jatuh USD2,46 menjadi USD77,92, terendah sejak September 2010. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,65.
Sedangkan minyak brent berada pada rekor penurunan beruntun di tengah spekulasi bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menahan diri untuk memangkas produksi demi meredakan kekhawatiran terhadap pasokan.
Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York dan siap menuju penurunan mingguan ketujuh, merupakan penurunan terpanjang sejak Maret 1986.
Goldman Sachs Group Inc menyatakan bahwa penurunan harga minyak ini karena OPEC akan mempertahankan produksinya. Sementara laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma meningkat ke level tertinggi sejak Mei 2014.
"Pasar sedang ketakutan saat ini, namun akan surut tergantung apa yang dipikirkan OPEC." kata Kepala Investasi di Ayers Alliance Securities Jonathan Barratt seperti dilansir Bloomberg, Jumat (14/11/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Desember berada di USD74,42 per barel, naik 21 sen pada pukul 13.26 siang waktu Sydney. Kontrak turun USD2,97 ke USD74,21 kemarin, penutupan terendah sejak September 2010.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 45% di atas rata-rata 100-hari. Harga turun 5,4% sepanjang pekan ini, dan anjlok 24% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak mentah brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Januari naik 66 sen atau 0,9% ke USD78,15 per barel.
Kontrak Desember yang berakhir kemarin setelah jatuh USD2,46 menjadi USD77,92, terendah sejak September 2010. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,65.
(rna)