Neraca Pembayaran RI Kuartal III Surplus Rp79,43 T

Jum'at, 14 November 2014 - 18:20 WIB
Neraca Pembayaran RI...
Neraca Pembayaran RI Kuartal III Surplus Rp79,43 T
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berhasil mengurangi tekanan terhadap Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), sehingga pada kuartal III/2014 surplus sebesar USD6,5 miliar atau sekitar Rp79,43 triliun (kurs Rp12.221/USD).

Angka tersebut meningkat dari kuartal sebelumnya yang sebesar USD4,3 miliar. Perbaikan kinerja NPI ini ditopang oleh menyempitnya defisit transaksi berjalan (TB) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Sehingga dapat dibiayai sepenuhnya oleh surplus transaksi modal dan finansial (TMF).

Kepala Departemen Statistik BI Hendi Sulistyowati ‎mengatakan, defisit transaksi berjalan pada kuartal III/2014 sebesar USD6,8 miliar (3,07% PDB).

Bahkan, lebih rendah dibanding defisit USD8,7 miliar (4,06% PDB) pada kuartal II/2014 dan defisit pada periode sama 2013 sebesar USD8,6 miliar (3,89% PDB).

Dia mengungkapkan, penurunan defisit TB terutama didukung berbaliknya neraca perdagangan barang dari defisit menjadi surplus, dipengaruhi meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menyempitnya defisit neraca perdagangan migas.

"Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama didukung neraca perdagangan barang yang surplus. Seiring meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas, di tengah defisit neraca perdagangan migas yang tetap besar," katanya saat bincang bersama media di Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Menurut Hendi, meningkatnya surplus neraca nonmigas terutama didorong menurunnya impor nonmigas. Khususnya impor bahan baku, sejalan dengan moderasi permintaan domestik.

Sementara, perbaikan neraca perdagangan migas disebabkan turunnya impor mentah sejalan meningkatnya pasokan minyak mentah dalam negeri, mengikuti kenaikan lifting minyak di kuartal III/2014.

Secara tahunan, impor nonmigas pada kuartal III/2014 masih terkontraksi 2,7%. Ekspor produk primer yang meningkat, antara lain karena mulai pulihnya ekspor mineral pasca keluarnya izin ekspor mineral mentah, juga memberikan kontribusi terhadap perbaikan surplus nonmigas.

Meskipun, lanjut dia, ekspor nonmigas secara keseluruhan masih mencatat penurunan.

Penurunan impor nonmigas pada kuartal III/2014 terutama dipengaruhi turunnya impor asal China, Jepang, Thailand, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Malaysia.

Secara kuartalan menurun, namun secara tahunan ekspor nonmigas pada kuartal III/2014 kembali tumbuh positif 3,1% setelah dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan.

Pertumbuhan ekspor nonmigas tersebut ditopang kenaikan harga ekspor dan perbaikan permintaan ekspor, terutama minyak nabati dan produk manufaktur.

Hendi mengungkapkan, di sisi migas, besarnya defisit neraca perdagangan migas pada kuartal III/2014 dipengaruhi masih tingginya impor migas, di tengah ekspor minyak yang menurun seiring turunnya harga minyak dunia.

Selain itu, berkurangnya tekanan defisit transaksi berjalan dipengaruhi pola musiman defisit neraca jasa dan pendapatan primer yang lebih rendah.

Sejalan dengan surplus NPI dalam jumlah yang signifikan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2014 meningkat menjadi USD111,2 miliar dari USD107,7 miliar pada akhir kuartal II/2014.

"Jumlah cadangan devisa ini cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 6,3 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional," pungkasnya.
(izz)
Berita Terkait
Neraca Perdagangan Indonesia...
Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2025 Catat Surplus USD 3,45 Miliar
Neraca Perdagangan Agustus...
Neraca Perdagangan Agustus 2024 Surplus
Top! Surplus Neraca...
Top! Surplus Neraca Dagang Tertinggi Sejak 9 Tahun Terakhir
Juara Lawan AS, Neraca...
Juara Lawan AS, Neraca Dagang RI Keok dengan Thailand
Januari - November 2020,...
Januari - November 2020, Neraca Perdagangan Jatim Defisit
Neraca Perdagangan Surplus,...
Neraca Perdagangan Surplus, Pemerintah Respon Positif
Berita Terkini
Mendorong Hilirisasi...
Mendorong Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Lokal di Maluku Utara
10 menit yang lalu
Perluas Portofolio,...
Perluas Portofolio, Home Credit Tawarkan Pembiayaan Modal Usaha hingga Rp50 Juta
33 menit yang lalu
Rekor Belanja Militer...
Rekor Belanja Militer Dunia Capai Rp45.356 Triliun, AS Sumbang 37%
34 menit yang lalu
Saling Silang AS-China...
Saling Silang AS-China Soal Tarif, Rupiah Terguncang ke Rp16.855
59 menit yang lalu
3 Bandara Kembali Berstatus...
3 Bandara Kembali Berstatus Internasional, Ini Daftarnya
1 jam yang lalu
Laba UNVR Melonjak 245%,...
Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih
1 jam yang lalu
Infografis
Di Mana Perang Dunia...
Di Mana Perang Dunia III akan Terjadi? Ini Titik Geopolitik Terpanas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved