Bambang Tolak Istilah Lelang Jabatan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menolak istilah lelang dalam memilih jabatan eselon I dan II di lingkungan Kementerian Keuangan.
Namun, dia hanya akan menyeleksi orang-orang yang akan menduduki beberapa posisi kosong di lingkungan Kemenkeu.
"Yang disebut sebagai pejabat tinggi eselon I dan II diminta lakukan seleksi terbuka. Kita buka, saya enggak setuju dengan lelang jabatan, tapi seleksi," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya menginginkan sosok Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak harus orang yang mengerti tentang perpajakan.
Menurutnya, untuk mencari pengganti Fuad Rahmany gampang-gampang susah. "Untuk pajak susah-susah gampang, dia memang rumit, pajak detailnya luar biasa. Orang yang paham pajak itu sangat menolong, sehingga bisa fokus manajemen," tuturnya.
Selain itu, lanjut Bambang, sosok Dirjen Pajak harus mampu membersihkan citra perpajakan yang dikenal dengan sarang koruptor.
"Yang dilihat di pajak, meningkatkan motivasi, sisi manajemen, mengangkat mereka dari lecehan seperti koruptor, dan supaya calon leader, leadership manajemen yang bagus plus integritas," pungkas dia.
Namun, dia hanya akan menyeleksi orang-orang yang akan menduduki beberapa posisi kosong di lingkungan Kemenkeu.
"Yang disebut sebagai pejabat tinggi eselon I dan II diminta lakukan seleksi terbuka. Kita buka, saya enggak setuju dengan lelang jabatan, tapi seleksi," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya menginginkan sosok Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak harus orang yang mengerti tentang perpajakan.
Menurutnya, untuk mencari pengganti Fuad Rahmany gampang-gampang susah. "Untuk pajak susah-susah gampang, dia memang rumit, pajak detailnya luar biasa. Orang yang paham pajak itu sangat menolong, sehingga bisa fokus manajemen," tuturnya.
Selain itu, lanjut Bambang, sosok Dirjen Pajak harus mampu membersihkan citra perpajakan yang dikenal dengan sarang koruptor.
"Yang dilihat di pajak, meningkatkan motivasi, sisi manajemen, mengangkat mereka dari lecehan seperti koruptor, dan supaya calon leader, leadership manajemen yang bagus plus integritas," pungkas dia.
(izz)