Jakarta Setiabudi Cari Pinjaman Rp860 Miliar

Kamis, 20 November 2014 - 11:06 WIB
Jakarta Setiabudi Cari Pinjaman Rp860 Miliar
Jakarta Setiabudi Cari Pinjaman Rp860 Miliar
A A A
JAKARTA - Pengembang properti, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT), tengah mencari pinjaman perbankan sekitar Rp860 miliar.

Dana tersebut akan dipergunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis propertinya di tahun 2015. Direktur Keuangan Jakarta Setiabudi Internasional Lim Merry mengatakan, perseroan harus menyiapkan dana investasi sebesar Rp1,2 triliun untuk menggarap bisnis properti pada tahun depan. Adapun, sumber pendanaan sekitar 30% dari kas internal dan 70% pinjaman perbankan.

Dengan demikian, perseroan akan mencari pinjaman sekitar Rp860 miliar dari total kebutuhan dana belanja modal (capital expenditure /capex) pada tahun 2015. “Kami sedang menjajaki pinjaman sindikasi dari perbankan. Saat ini yang sudah berkomitmen untuk memberikan kredit ke perseroan adalah Bank OCBC NISP,” kata Merry kepada sejumlah media di Jakarta kemarin.

Dana capex tersebut nanti dipergunakan untuk menggarap beberapa proyek, antara lain pengembangan mixed-use project di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, superblok di Puri Botanical, Jakarta Barat, residensial dan komersial di Yogyakarta, dan pengembangan apartemen Lush Green and Close to Nature Residence di Puri Botanical, Jakarta Barat.

Wakil Presiden Direktur Jakarta Setiabudi Internasional Purwo Hari Prawiro menambahkan, dana capex tahun depan juga akan digunakan perseroan untuk mengembangkan mixed-use project di Puri Indah Jakarta Barat, kondominium dan ritel di Sanur Bali, renovasi dan pembangunan secara bertahap Mercure Resort Sanur Bali, kemudian mengembangkan Limited Service Hotel di Semarang dan lokasi lainnya.

“Intinya, dana capex tersebut akan kami alokasikan untuk pengembangan delapan proyek milik perseroan, baik yang sudah berjalan maupun yang baru akan berjalan,” ujarnya. Melalui rencana pengembangan sejumlah proyek tersebut, lanjut Purwo, Jakarta Setiabudi Internasional menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10-15% pada tahun 2015, dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada 2014.

Menurut Merry, pendapatan perseroan pada tahun depan bakal disumbang dari lini bisnis properti investasi (pendapatan recurring) dan lini bisnis properti pengembangan (pendapatan non-recurring ). Namun, pertumbuhan pendapatan pada 2015 belum terlalu drastis karena proyek besar mixed-use Mega Kuningan, Jakarta Selatan, belum akan memberikan kontribusi pada tahun 2015.

Proyek Mega Kuningan yang memiliki luas lahan sekitar 3 hektare (ha) ini akan dikembangkan dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri dari gedung perkantoran, hotel bintang lima, dan pusat perbelanjaan (ritel). Pada tahap pertama nilai investasi yang akan digelontorkan mencapai Rp3 triliun.

Heru febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4062 seconds (0.1#10.140)