Ferry: Warga Pilih Uang Tunai, Ketimbang Rumah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan mengungkapkan, masyarakat lebih memilih menerima kompensasi berbentuk uang tunai dibanding unit rumah yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat, sebagai kompensasi relokasi proyek Waduk Jatigede.
Seperti diketahui, Pemda Jawa Barat telah menyediakan sebanyak 664 unit rumah siap huni untuk warga Kecamatan jatigede yang rumah tinggalnya terkena gusur pembangunan Waduk Jatigede.
"Mereka lebih memilih menerima uang tunai. Sehimgga kalau ada sejumlah rumah yang disediakan nanti dihibahkan," ujar dia di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebutkan bahwa 664 unit rumah yang telah disediakan berasal dari dana APBD. "Dibangun di tanah milik Pemda akan didayagunakan Pemda. Rumahnya tipe 36," jelasnya.
Sebab itu, pihaknya akan kembali berpikir ulang apa yang akan dilakukan untuk rumah-rumah yang siap dihuni tersebut. "Sedang kita pikirkan pendayagunaannya," tuturnya.
Kendati demikian, Aher mengaku telah membuat tim pengawas untuk memantau arah pengelolaan dana yang telah digelontorkan untuk masyarakat yang terelokasi tersebut.
"Kita akan bimbing pengelolaan dananya supaya bermanfaat dan tidak terlantar dan tidak dipakai kawin dananya," tandas Aher.
(Baca: Waduk Jatigede Siap Digenangi 1 Juli 2015)
Seperti diketahui, Pemda Jawa Barat telah menyediakan sebanyak 664 unit rumah siap huni untuk warga Kecamatan jatigede yang rumah tinggalnya terkena gusur pembangunan Waduk Jatigede.
"Mereka lebih memilih menerima uang tunai. Sehimgga kalau ada sejumlah rumah yang disediakan nanti dihibahkan," ujar dia di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebutkan bahwa 664 unit rumah yang telah disediakan berasal dari dana APBD. "Dibangun di tanah milik Pemda akan didayagunakan Pemda. Rumahnya tipe 36," jelasnya.
Sebab itu, pihaknya akan kembali berpikir ulang apa yang akan dilakukan untuk rumah-rumah yang siap dihuni tersebut. "Sedang kita pikirkan pendayagunaannya," tuturnya.
Kendati demikian, Aher mengaku telah membuat tim pengawas untuk memantau arah pengelolaan dana yang telah digelontorkan untuk masyarakat yang terelokasi tersebut.
"Kita akan bimbing pengelolaan dananya supaya bermanfaat dan tidak terlantar dan tidak dipakai kawin dananya," tandas Aher.
(Baca: Waduk Jatigede Siap Digenangi 1 Juli 2015)
(gpr)