Sembilan Cara Mendukung Pengembangan Bisnis

Jum'at, 21 November 2014 - 13:23 WIB
Sembilan Cara Mendukung...
Sembilan Cara Mendukung Pengembangan Bisnis
A A A
Pengembangan bisnis memerlukan dukungan sumber daya yang memadai, bukan saja untuk jangka pendek, juga jangka panjang.

Di antara sumber daya yang tersedia, manusia merupakan faktor atau unsur terpenting karena bukan saja tidak terbatas apabila dapat memanfaatkannya dengan benar, akan tetapi pula merupakan awal dan akhir. Sementara, unsur lainnya yang merupakan benda mati memiliki keterbatasan atau dibatasi tergantung ketersediaan dan kapasitas yang terancang (built-in).

Sumber daya lain hanya memerlukan pengelolaan dan pengaturan, sedangkan sumber daya manusia memerlukan selain pengelolaan dan pengaturan, juga kepemimpinan. Dari sembilan cara pengembangan berikut, akan kita lihat sebagian besar berkaitan dengan manusia: Pertama, Anda perlu dikelilingi orang-orang yang mendukung dan mengerti kehendak dan tujuan Anda.

Pemimpin yang berhasil akan didukung oleh orang-orang dengan berbagai jenis dan latar belakang, intern maupun ekstern, seperti keluarga, kerabat, teman, termasuk juga pelanggan. Dengan dukungan mereka, sang pemimpin akan menonjol dan mendapat kepercayaan.

Kedua, tingkatkan nilai perusahaan Anda (intangible assets and values ) lebih dari ketenaran Anda sebagai pemimpin. Jangan sampai terjadi ketenaran pribadi jauh melampaui intangible assets and values yang secara langsung menambah nilai perusahaan.

Keduanya merupakan faktor plus yang saling menunjang, namun tidak boleh saling menggantikan (supersede); harus jalan paralel. Ketiga, menempatkan orang yang pas pada posisi-posisi kunci; the right man or woman in the right place. Orang-orang pada posisi kunci ini harus memiliki keterampilan, keyakinan yang kuat, berpikir positif, bersikap optimistis, cukup kreatif dan mandiri, namun tetap dalam garis dan koridor yang ditetapkan top manajemen.

Keempat, bentuk tim yang terdiri atas para inovator dan kolaborator yang kompak, solid, namun fleksibel, tidak kaku. Ide-ide brilian harus segera ditangkap sebelum terbang dan menguap tidak kembali, kemudian selanjutnya diolah dan dikonversikan ke dalam wujud nyata berdampak positif dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Hanya orang-orang dengan bakat dan kepekaan tinggi serta memiliki keterampilan yang dapat menampung ide-ide brilian dan menjadikannya ke dalam wujud komersial. Kelima, memperluas secara geografi maupun demografi dan melakukan diversifikasi. Pertumbuhan dan pengembangan pasar datang dari produk atau jasa layanan baru dan dari pasar baru. Itulah tugas bagian pemasaran dan penjualan.

Menciptakan peluang, bukan menunggu peluang datang. Berpikir dan bertindak proaktif, bukan sekadar aktif, apalagi pasif. Keenam, membuka saluran interaktif untuk memperoleh umpan balik (feedback) dari stakeholders: pemegang saham, pemasok, bank, distributor, pelanggan dan juga dari kalangan intern.

Sebuah perubahan yang membuat perusahaan berjalan terus, dan sumber yang dipakai untuk perubahan adalah informasi dari pasar, serta masukan dari orang-orang yang berkepentingan dan berkaitan dengan perusahaan kita. Ketujuh, lakukan perbaikan terus menerus (continuous improvements). Selalu ada cara baru dalam segala hal. Perbaikan datang karena mau belajar dari kesalahan dan kekurangan, kemudian mencoba lagi dengan cara baru yang menghasilkan lebih baik.

Apa yang dahulu pas, dengan berjalannya waktu sekarang tidak lagi pas; entah sudah tidak efektif lagi, entah tidak efisien lagi; padahal keduanya merupakan syarat utama yang harus selalu berjalan berdampingan dalam melakukan perbaikan. Kedelapan, berpeganglah pada visi dan misi perusahaan atau jika perlu mengubahnya.

Lakukan secara berkala general check-up apakah perjalanan perusahaan masih on-track. Apakah perlu kembali ke visi dan misi awal ataukah harus menyesuaikan dan mengubah visi dan misi jika kemajuan dan perkembangan berjalan yang telah keluar dari visi dan misi. Kesembilan, jangan menebar kabut sehingga membuat pandangan orang kabur dan salah jalan.

Dalam perusahaan juga harus serba-jelas; apa yang dikehendaki top manajemen, apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing dan apa yang perlu diketahui di kalangan intern, harus terbuka jangan serba-tertutup atau ditutup-tutupi.

DR ELIEZER H HARDJO PHD, CM
Ketua Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) &
Ketua Institute Certified Professional Managers (ICPM)
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0608 seconds (0.1#10.140)