OCBC-NISP Fokus CSR di Bidang Pendidikan
A
A
A
BANDUNG - Kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Bank OCBC-NISP difokuskan ke bidang pendidikan. Sekitar 70% dari dana alokasi CSR akan digelontorkan ke sektor ini.
Corporate Comunication Division Head Bank OCBC NISP, Tina Tjintawati mengatakan, bentuk penyaluran CSRnya berupa beasiswa pendidikan maupun program pendidikan lainnya.
"Sudah sejak tahun 2012 lalu CSR kami fokuskan ke pendidikan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (23/11/2014).
Dia menyebutkan, penyaluran dana CSR OCBC-NISP pada tahun 2013 lalu sebesar Rp9,2 miliar. Pada tahun inipun jumlahnya tidak akan jauh berbeda dari angka tersebut. "Perkiraannya tidak jauh angkanya, paling ada tambahan sedikit," ucapnya.
Selain pendidikan, kata dia, pihaknya menyalurkan dana CSR ke sosial komunitas dan lingkungan hidup termasuk kesehatan.
"Kami tengah gencar melakukan program edukasi terkait penyakit talasemia. Tahun ini kami sosialisasi di empat kampus yakni ITB, UI, STIE Widyatama Bandung, dan Surya Institute Jakarta," imbuhnya.
Ke depan, lanjut dia, akan ada lebih banyak kampus lagi yang didatangi untuk diberikan sosialisasi tentang talasemia. Tujuannya jelas, untuk menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap penyakit tersebut.
"Sasarannya mahasiswa agar mereka lebih tahu dan bisa mencegah pertumbuhan penyakit talasemia lebih banyak lagi. Di Jabar ini kantong talasemianya besar seperti Tasik, Garut, Bandung, cukup besar. Ini karena kurangnya edukasi. Makanya sejak dini mesti disosialisasikan," tutur Tina.
Corporate Comunication Division Head Bank OCBC NISP, Tina Tjintawati mengatakan, bentuk penyaluran CSRnya berupa beasiswa pendidikan maupun program pendidikan lainnya.
"Sudah sejak tahun 2012 lalu CSR kami fokuskan ke pendidikan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (23/11/2014).
Dia menyebutkan, penyaluran dana CSR OCBC-NISP pada tahun 2013 lalu sebesar Rp9,2 miliar. Pada tahun inipun jumlahnya tidak akan jauh berbeda dari angka tersebut. "Perkiraannya tidak jauh angkanya, paling ada tambahan sedikit," ucapnya.
Selain pendidikan, kata dia, pihaknya menyalurkan dana CSR ke sosial komunitas dan lingkungan hidup termasuk kesehatan.
"Kami tengah gencar melakukan program edukasi terkait penyakit talasemia. Tahun ini kami sosialisasi di empat kampus yakni ITB, UI, STIE Widyatama Bandung, dan Surya Institute Jakarta," imbuhnya.
Ke depan, lanjut dia, akan ada lebih banyak kampus lagi yang didatangi untuk diberikan sosialisasi tentang talasemia. Tujuannya jelas, untuk menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap penyakit tersebut.
"Sasarannya mahasiswa agar mereka lebih tahu dan bisa mencegah pertumbuhan penyakit talasemia lebih banyak lagi. Di Jabar ini kantong talasemianya besar seperti Tasik, Garut, Bandung, cukup besar. Ini karena kurangnya edukasi. Makanya sejak dini mesti disosialisasikan," tutur Tina.
(dmd)