Grobogan Kembali Diincar Investor Pabrik Semen
A
A
A
SEMARANG - Potensi semen yang berlimpah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menjadi incaran banyak investor untuk mendirikan pabrik.
Terbaru, PT Cemindo Gemilang (CG) selaku pemegang merek Semen Merah Putih dilaporkan berminat untuk menanamkan investasi di wilayah tersebut. Kabarnya, PT CG menyiapkan investasi senilai Rp3 triliun untuk merealisasikan pembangunan pabrik Semen.
Sebelumnya, perusahaan tersebut telah membangun pabrik terintegrasi di daerah Bayah, Provinsi Banten, dengan kapasitas produksi klinker 10.000 ton per hari, atau setara dengan produksi 4 juta ton semen per tahun.
Kepala Sub Bidang Promosi BPMD Jateng Primasto Ardi Martono, membenarkan adanya minat dari PT Cemindo Gemilang tersebut. Namun, rencana investasi PT Cemindo Gemilang masih dalam tahap penjajakan.
“Saat ini masih awal sekali, masih penjajakan, sehingga kami belum tahu lokasi tepatnya. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan,” ujarnya, Minggu (23/11/2014).
Dia mengatakan, keseriusan Cemindo terbukti dengan nota kesepakatan atau Letter of Intent (LoI) dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) bulan lalu di Jakarta.
Deputy Project Director PT Cemindo Gemilang Anang Adji Sunoto mengakui, pihaknya belum bisa memastikan kapan proyek tersebut akan direalisasikan. Sebab, sampai saat ini masih taraf penjajakan. “Kita masih memastikan lokasinya dulu,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Sindo, potensi semen yang ada di Kabupaten Grobogan juga diincar juga diincar PT Semen Grobogan. Mereka akan membangun Pabrik semen di Blok Watu dukun dan Maskumambang Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan seluas 200 hektar.
Meski sudah mengantongi izin sejak 2009 lalu, namun pembangunan pabrik semen tersebut sampai saat ini belum ada realisasinya, karena mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat.
Potensi semen di Kabupaten Grobogan sebelumnya juga diincar oleh PT Vanda Prima Listri. Perusahaan tersebut berencana menjadikan Desa Kemadohbatur (Kecamatan Tawangharjo) dan Dekoro (Kecamatan Wirosasi) sebagai kawasan penambangan batu gamping.
Selain itu, Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo akan dijadikan kawasan tambang tanah liat. Lagi-lagi, investor yang akan masuk kembali mendapatkan penolakan dari warga sekitar karena dianggap bakal merusak lingkungan.
Terbaru, PT Cemindo Gemilang (CG) selaku pemegang merek Semen Merah Putih dilaporkan berminat untuk menanamkan investasi di wilayah tersebut. Kabarnya, PT CG menyiapkan investasi senilai Rp3 triliun untuk merealisasikan pembangunan pabrik Semen.
Sebelumnya, perusahaan tersebut telah membangun pabrik terintegrasi di daerah Bayah, Provinsi Banten, dengan kapasitas produksi klinker 10.000 ton per hari, atau setara dengan produksi 4 juta ton semen per tahun.
Kepala Sub Bidang Promosi BPMD Jateng Primasto Ardi Martono, membenarkan adanya minat dari PT Cemindo Gemilang tersebut. Namun, rencana investasi PT Cemindo Gemilang masih dalam tahap penjajakan.
“Saat ini masih awal sekali, masih penjajakan, sehingga kami belum tahu lokasi tepatnya. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan,” ujarnya, Minggu (23/11/2014).
Dia mengatakan, keseriusan Cemindo terbukti dengan nota kesepakatan atau Letter of Intent (LoI) dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) bulan lalu di Jakarta.
Deputy Project Director PT Cemindo Gemilang Anang Adji Sunoto mengakui, pihaknya belum bisa memastikan kapan proyek tersebut akan direalisasikan. Sebab, sampai saat ini masih taraf penjajakan. “Kita masih memastikan lokasinya dulu,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Sindo, potensi semen yang ada di Kabupaten Grobogan juga diincar juga diincar PT Semen Grobogan. Mereka akan membangun Pabrik semen di Blok Watu dukun dan Maskumambang Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan seluas 200 hektar.
Meski sudah mengantongi izin sejak 2009 lalu, namun pembangunan pabrik semen tersebut sampai saat ini belum ada realisasinya, karena mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat.
Potensi semen di Kabupaten Grobogan sebelumnya juga diincar oleh PT Vanda Prima Listri. Perusahaan tersebut berencana menjadikan Desa Kemadohbatur (Kecamatan Tawangharjo) dan Dekoro (Kecamatan Wirosasi) sebagai kawasan penambangan batu gamping.
Selain itu, Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo akan dijadikan kawasan tambang tanah liat. Lagi-lagi, investor yang akan masuk kembali mendapatkan penolakan dari warga sekitar karena dianggap bakal merusak lingkungan.
(dmd)